SGS: Stop Bullying Ciptakan Sekolah Yang Aman
top of page

SGS: Stop Bullying Ciptakan Sekolah Yang Aman

Diperbarui: 28 Jan 2023


Editor: Divna Reporter: Charles


SURABAYA - analisapost.com | Sebagai tempat menimba ilmu, bullying seharusnya tidak terjadi di sekolah atau dimana saja. Pihak sekolah harus menciptakan lingkungan belajar yang aman dan menyenangkan bagi anak-anak.

Para siswa sedang mendengarkan materi yang di sampaikan Ketua Komnas Perlindungan Anak Surabaya (Foto: Div)

Salah satu cara menciptakan lingkungan belajar yang aman dan menyenangkan adalah dengan menumbuhkan kehidupan pergaulan yang harmonis dan kebersamaan antar siswa, guru, orang tua serta masyarakat. Tindakan ini juga sebagai bentuk pencegahan bullying di lingkungan anak-anak.


Guna mendorong kondisi tersebut, kembali Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Kota Surabaya, Syaiful Bachri memberikan materi pembelajaran di sekolah-sekolah dengan tema pencegahan "Say No To Bullying" yang dilaksanakan pada Senin, 12 September 2022 di Surabaya Grammar School (SGS) kawasan Tandes Grand Pakuwon Surabaya.


Hal ini dtujukan bahwa pentingnya peran orang tua, pemerintah dan masyarakat dalam mengantisipasi tindak kekerasan terhadap anak, termasuk juga perilaku mengolok-olok (bullying).


Menurutnya, tumbuh kembang anak dapat terhambat jika si anak sering mendapat perilaku bullying dari teman sebaya di lingkungannya.

Esti Diah Purwitasari, selaku Kepala Sekolah Surabaya Grammar School (Foto: Div)

"Jika sekolah mampu menjadikan anak-anaknya berkembang dan menemukan prestasi mereka, tentu tindakan bullying bisa di kurangi. Jadi guru bisa membantu anak untuk menunjukan prestasinya guna memutus mata rantai kekerasan pada anak, dimulai dari sekolah." ujarnya kepada awak media Analisa post di sela-sela kegiatan.


Esti Diah Purwitasari, selaku Kepala Sekolah Surabaya Grammar School mengatakan materi bullying sangat penting disampaikan karena merupakan salah satu bentuk perhatian pihak sekolah.


“Ini adalah agenda khusus, kami mengikut sertakan siswa siswi, karena kami ingin mengadakan pembekalan terhadap anak-anak dari SD sampai SMP terutama yang SMP. Tujuannya melakukan pembiasaan sehari-hari agar tidak terjadi bully." Paparnya saat ditemui di ruangan.


"Kami juga menginfokan kepada mereka bagaimana mencegah, bagaimana membela diri jika menemui prilaku-prilaku yang tidak baik." jelasnya.


Contoh tindakan bullying yang disampaikan antara lain: Fisik berupa memukul, menampar, mendorong, menggigit, menendang, mencubit, mencakar hingga pelecahan seksual dan lain-lain.

Non-fisik berupa mengancam, mempermalukan, merendahkan, mengganggu, memanggil dengan julukan atau kecacatan fisik dan lain-lain. Cyber merupakan bullying melalui media elektronik. Verbal Non-verbal langsung. Non-verbal tidak langsung.


Upaya pencegahan bullying juga disampaikan dengan cara bisa melaporkan secara aman dan terjaga kerahasiaannya, Bekerja sama berkomunikasi aktif antara siswa, orangtua dan guru, Tidak mendorong anak berperilaku bullying, memberi keteladan dengan berperilaku positif dan tanpa kekerasan dan memberikan bantuan bagi siswa yang menjadi korban Program anti-bullying


Kegiatan yang diakhiri dengan penandatanganan pada spanduk yang menyatakan Stop Bullying atau Say No To Bullying, di sambut dengan meriah dan berharap hal ini tidak berhenti sampai disini, namun memiliki keberlanjutan. (Dna/Che)


Dapatkan upadate berita pilihan dan breaking news setiap hari dari analisapost.com

108 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page