Surabaya Sedih, Kolam Renang Legendaris Tinggal Kenangan
top of page

Surabaya Sedih, Kolam Renang Legendaris Tinggal Kenangan

SURABAYA - analisapost.com | Salah satu kolam renang terbaik di Surabaya yang berdiri pada tahun 1994 adalah kolam renang Plaza Marina jalan Margerejo Indah Utara No. 97-99 Sidosermo, Kec.Wonocolo, kini hanya tinggal kenangan. Kolam yang dapat dikatakan legendaris ini termasuk 5 besar kolam terbagus.


Masyarakat Surabaya khususnya pastinya punya cerita tersendiri mengenai kolam renang yang dulu selalu ramai di kunjungi anak-anak sekolah terutama pada hari libur karena letaknya juga berada dekat Mall. Sabtu (29/01/22)

Fansisca Maria, General Manager Plaza Marina (Foto: Div)

"Kolam ini berdiri 1994 dengan konsep water slide sama kolam arus. Tahun 2008 kolam ini kami renovasi dengan konsep pantai dengan target marketnya untuk anak-anak balita."ujarnya kepada awak media Analisa Post saat datang untuk memastikan isu yang beredar di masyarakat.


Kenangan masa lalu akan menjadi memori tersendiri karena keseruan yang di rasakan saat datang ke kolam renang Plaza Marina dengan berbagai wahana direkomendasikan.


Hiasan unik dengan kapal karamnya membuat siapapun senang datang kesana. Beraneka ragam makanan juga bisa di cari di Food Garden jika lapar dan tidak membawa bekal. Selain itu ada salon kecantikan, GYM centre, tempat aerobic bahkan permainan bowling dan bilyard.


"Dulu saya bekerjasama dengan hampir seluruh sekolah yang ada di Surabaya untuk extra kulikulernya." jelas Fansisca Maria Gm Plaza Marina.


"Mulai tahun 2020 bulan Maret, pandemi masuk dan kegiatan sekolah menggunakan sistem daring, sehingga kegiatan ekskul tidak ada lagi. Karena hal itulah kami akhirnya mempertimbangkannya" Papar wanita cantik ini.


Hanya karena pandemi tidak kunjung berakhir, Water Fun Plaza Marina yang setiap hari buka pukul 14.00 dan tutup 18.00 dengan ketinggian paling rendah 60 centimeter dan maksimal 1,5 meter, semua menjadi kenangan tempat ini tutup selamanya.

Kolam renang legendaris yang tinggal kenangan (Foto: Div)

Meskipun berat mengambil keputusan, Fransisca mengaku keputusan untuk menutup kolam renang ini akhirnya ia pilih. Dia juga menyayangkan tidak ada penelitian yang menyatakan bahwa cemikel yang di pakai pada kolam renang itu kadarnya berapa, memakai apa, prosentasenya berapa, agar virus itu terbunuh.


"Saya tau penutupan kolam renang ini membuat banyak warga yang bersedih dan kehilangan. Tapi kita juga tidak berani mengambil resiko." Tutupnya mengakhiri percakapannya dengan awak media Analisa Post sore hari itu.


Mangkraknya kolam yang dulu jadi idola, kini terbengkali rusak tak terurus dan di tumbuhi rumput liar menjadi cerita abadi dan kenangan buat warga Surabaya. (Che/Dna)


270 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page