top of page

Taiwan Desak Dukungan Partisipasi di Sidang ICAO 2025

SURABAYA - analisapost.com | Sidang Majelis Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) ke-42 akan berlangsung pada 23 September–3 Oktober 2025 di Montreal, Kanada. Forum tiga tahunan ini mempertemukan negara anggota, operator penerbangan, dan pakar teknis untuk membahas isu strategis, termasuk keselamatan penerbangan, pembangunan berkelanjutan, serta jaringan transportasi udara global.

Taiwan mendorong partisipasi bermakna dalam sidang ICAO 2025 demi memperkuat keselamatan penerbangan global.
Taiwan mendorong partisipasi bermakna dalam sidang ICAO 2025 demi memperkuat keselamatan penerbangan global (Foto: Ilustrasi)

Meski bukan anggota resmi ICAO, Taiwan kembali menekankan perannya dalam sistem penerbangan internasional. Tokoh masyarakat Taiwan, Wu Ying-jie (Richard Wu), menyatakan pengucilan Taiwan dari forum penerbangan global tidak sejalan dengan prinsip keselamatan dan keberlanjutan yang dijunjung ICAO.


“Keselamatan penerbangan tidak boleh dikorbankan hanya karena alasan politik. Taiwan punya kontribusi nyata dan seharusnya dilibatkan,” kata Wu.


Posisi Strategis Taiwan

Taiwan terletak di jalur udara penting yang menghubungkan Asia Timur dan Asia Tenggara. Saat ini, wilayah udara Taiwan menjadi bagian dari lebih 300 Flight Information Region (FIR) global.


Hingga 2024, Taiwan menandatangani perjanjian penerbangan dengan 57 negara dan wilayah. Sebanyak 90 maskapai asing dan domestik beroperasi di Taiwan, termasuk Garuda Indonesia. Terdapat pula 18 rute internasional melintasi wilayah Taiwan yang menghubungkan kota-kota seperti Jakarta dan Denpasar dengan Taipei, baik melalui penerbangan langsung maupun transit di Singapura dan Brunei Darussalam.


Menurut data Badan Penerbangan Sipil Taiwan, jumlah penumpang di seluruh bandara Taiwan mencapai 64 juta pada 2024. Dari jumlah itu, hampir 45 juta tercatat di Bandara Internasional Taoyuan. Berdasarkan data Asosiasi Bandara Internasional (ACI), Bandara Taoyuan menempati peringkat ke-13 dunia untuk jumlah penumpang internasional dan peringkat ke-10 untuk volume kargo.


“Data ini menunjukkan Taiwan bukan sekadar simpul regional, melainkan bagian penting dalam rantai penerbangan global,” ujar Wu.


Risiko Penerbangan Tanpa Akses Informasi

Meski memiliki catatan keselamatan yang diakui internasional, Taiwan tidak mendapat akses penuh terhadap forum teknik dan pelatihan ICAO. Kondisi ini dinilai berisiko, mengingat regulasi penerbangan sering diperbarui dan tantangan cuaca ekstrem kian meningkat.


Wu mencontohkan, frekuensi badai petir, hujan es, dan turbulensi meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Sementara itu, aturan baru seperti larangan membawa power bank di kabin pesawat membutuhkan informasi teknis yang cepat dan tepat.


“Ketika Taiwan tidak mendapatkan informasi langsung dari ICAO, bukan hanya kami yang dirugikan, tetapi juga seluruh jaringan penerbangan di Asia Timur,” tegas Wu.


Faktor Geopolitik

Selain faktor teknis, kondisi geopolitik juga menambah kerentanan. Perang Rusia–Ukraina serta konflik India-Pakistan tahun ini memaksa sejumlah maskapai melakukan pengalihan jalur penerbangan.


Di kawasan Asia Timur, Tiongkok disebut beberapa kali menetapkan zona peringatan penerbangan di sekitar FIR Taipei secara sepihak, tanpa pemberitahuan sesuai prosedur ICAO. Situasi ini dinilai berpotensi mengganggu stabilitas penerbangan internasional.


“Jika Taiwan tidak bisa melakukan koordinasi resmi melalui ICAO, maka keselamatan penerbangan di Asia Timur akan semakin rentan,” ujar Wu.


Seruan Dukungan Internasional

Taiwan menegaskan keselamatan penerbangan tidak boleh dibatasi oleh sekat politik. Pemerintah dan maskapai di Taiwan selama ini dinilai berhasil menjaga standar keselamatan tinggi dan kualitas layanan di FIR Taipei.


Wu menutup dengan menyerukan agar Taiwan diberi ruang partisipasi bermakna dalam sidang ICAO 2025. “Ini bukan semata tentang posisi politik Taiwan, tetapi soal tanggung jawab bersama menjaga keselamatan penerbangan dunia,” katanya. (Dna/Rd)


Dapatkan update berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari di analisapost.com

Komentar


bottom of page
analisa post 17.50 (0 menit yang lalu) kepada saya