top of page

Tanpa Komando, Nelayan Jembrana Jadi Penyelamat Korban Kapal Tunu Pratama Jaya di Laut Lepas

JEMBRANA - analisapost.com | Sebanyak 22 orang yang terdiri dari 12 nelayan dan 10 relawan menerima piagam penghargaan dari Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, atas peran mereka dalam membantu evakuasi korban kapal tenggelam Tunu Pratama Jaya.

22 Nelayan dan Relawan Terima Penghargaan
22 Nelayan dan Relawan Terima Penghargaan dari Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan (Dok: Humas Jembrana)

Penghargaan diserahkan langsung di pesisir Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Selasa (8/7).

Selain piagam, para penerima juga memperoleh paket sembako, selimut, dan sejumlah uang sebagai bentuk apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Jembrana.


“Atas nama pimpinan daerah dan masyarakat Jembrana, saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para nelayan, masyarakat, dan aparat yang telah membantu pencarian dan evakuasi korban,” ujar Bupati Kembang Hartawan dalam sambutannya.


Menurutnya, pemberian penghargaan ini merupakan bentuk penghormatan atas kerja keras dan kepedulian kemanusiaan dari seluruh pihak yang terlibat dalam proses penyelamatan.

“Hari ini saya hadir memberikan apresiasi atas upaya dan kerja keras luar biasa yang dilakukan para nelayan dan relawan,” tambahnya.


Bupati juga berharap semangat kemanusiaan ini terus dijaga oleh para nelayan. Ia mendorong masyarakat agar sigap dan tanggap jika terjadi musibah serupa di masa mendatang.


“Harapan saya, ketika terjadi musibah seperti ini, masyarakat bisa bergerak bersama tanpa menunggu perintah, demi keselamatan sesama,” katanya.


Kisah Penyelamatan di Tengah Laut

Lukman, seorang nelayan yang pertama kali menemukan korban, menceritakan bagaimana dirinya mendengar teriakan minta tolong saat sedang melaut dini hari.

Penghargaan diserahkan langsung di pesisir Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru
Penghargaan diserahkan langsung di pesisir Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru (Dok: Humas Jembrana)

“Saya berangkat sekitar jam 02.00, menabur pancing sekitar 02.30. Saat sedang memancing, saya dengar teriakan. Saya matikan mesin dan mendekati sumber suara. Setelah saya senter, saya melihat seseorang lalu saya naikkan ke perahu,” kisahnya.


Awalnya, Lukman mengira korban adalah sesama nelayan. Setelah berbincang, barulah diketahui bahwa korban merupakan penumpang kapal Tunu Pratama Jaya. Ia pun kembali menyusuri laut untuk mencari korban lain.


“Saya dengar suara peluit di tengah gelombang. Setelah menyelamatkan korban pertama, saya balik ke utara dan bertemu Pak Santoso. Saya bilang ke beliau bahwa saya menemukan korban kapal tenggelam,” lanjutnya.


Lukman bersama nelayan lain akhirnya berhasil menemukan beberapa korban lain, termasuk dua orang selamat dan satu yang sudah meninggal dunia. Ia juga melihat lampu kelap-kelip di kejauhan dan berhasil menyelamatkan empat korban lagi, meski satu di antaranya ditemukan sudah meninggal.


“Saya lihat ada lampu di tengah laut, saya dekati, dan menemukan empat orang berkumpul. Satu di antaranya sudah meninggal,” tuturnya.


Sesampainya di dekat pantai, Lukman segera mengajak nelayan lainnya untuk ikut membantu proses pencarian dan evakuasi.


Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jembrana mencatat, total korban yang berhasil dievakuasi di wilayah Jembrana sebanyak 26 orang, terdiri dari 20 selamat dan 6 meninggal dunia.


Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra, menyampaikan bahwa hingga hari ketujuh pencarian, total korban yang telah ditemukan berjumlah 39 orang.


“Informasi per Selasa malam, jumlah korban selamat sebanyak 30 orang, sementara korban meninggal 9 orang. Dari jumlah itu, baru 7 jenazah yang berhasil diidentifikasi, sementara dua lainnya masih dalam proses autopsi,” ujarnya.(Dna)


Dapatkan update berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari di analisapost.com

Komentar


bottom of page
analisa post 17.50 (0 menit yang lalu) kepada saya