Webinar Kebangsaan, KBRI Bucharest Usung ”Urgensi Membumikan Nilai-Nilai Pancasila Penerus Bangsa"
top of page

Webinar Kebangsaan, KBRI Bucharest Usung ”Urgensi Membumikan Nilai-Nilai Pancasila Penerus Bangsa"

BUCHAREST, RUMANIA - Pada tanggal 21 November, telah diselenggarakan Webinar Wawasan Kebangsaan secara virtual dengan mengusung tema ”Urgensi Membumikan Nilai-Nilai Pancasila bagi Generasi Penerus Bangsa”. Webinar menampilkan dua narasumber yaitu Antonius Benny Susetyo PR (Romo Benny), Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan R. DM. Johan J. Mulyadi, Direktur Pelembagaan dan Rekomendasi, BPIP.

Foto : Dok KBRI Bucharest

Duta Besar Indonesia untuk Rumania​, M. Amhar Azeth menyampaikan bahwa kemajuan teknologi menjadikan dunia yang borderless dan arus informasi yang begitu banyak beredar di dunia maya merupakan tantangan bagi generasi muda sehingga dibutuhkan identitas dan karakter yang kuat. “When we don’t read news, we are uninformed, when we read news, we are misinformed," kata Duta Besar RI M. Amhar Azeth mengutip ungkapan dari Mark Twain untuk memberikan gambaran kondisi dunia saat ini. Selanjutnya, Duta Besar RI juga mengharapkan agar generasi muda dapat memiliki landasan pemahaman tentang Pancasila, tentang nilai-nilai dasar ideologi bangsa Indonesia.

Dalam webinar yang dipandu oleh Akhmad Masbukhin, Pelaksana Fungsi Budaya, Pariwisata dan Sosial (PF BPS), para narasumber memberikan paparan mengenai membumikan nilai-nilai Pancasila untuk generasi muda Indonesia.

Narasumber pertama, Romo Benny menyampaikan bahwa di era digital saat ini, semua warga dunia sudah tidak memiliki batas. Dan, masalah nasionalisme pun menjadi global. Terancamnya ideologi ini lantas juga dirasakan oleh Bangsa Indonesia, dimana nilai-nilai Pancasila telah banyak memudar dari dalam diri bangsa Indonesia.

“Pancasila harus menjadi habitus bangsa; Pancasila harus dibatinkan dalam perilaku semua pihak, baik pejabat, pebisnis, dan warga negaranya,” katanya.


Ia menjelaskan, penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai kebiasaan yang dilakukan sehari-hari. Pancasila tidak hanya hadir sebagai living ideology, namun juga working ideology bagi seluruh bangsa Indonesia.

“Pancasila menjadi logos, ethos, dan pathos. Pemikiran, etika, dan empati. Inilah Insan Pancasila, dan inilah yang harus menjadi habituasi,” kata Romo Benny.

Selanjutnya, Romo Benny menjelaskan bahwa pendidikan Pancasila dapat dikatakan berhasil apabila peserta didiknya cerdas, bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, memiliki rasa kemanusian yang adil dan beradab, mendukung persatuan dalam masyarkat, mendukung kerakyatan dan mementingkan kepentingan dari banyak orang, serta mewujudkan upaya keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Narasumber kedua, Drs. R. Dian Muhammad Johan Johor Mulyadi, MH, memaparkan tentang peran dan upaya BPIP dalam mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Internalisasi Pancasila sangat mendesak untuk dibumikan sehingga dapat mewujudkan Indonesia Maju yang diperkirakan pada tahun 2030, dan Generasi Emas yang diperkirakan pada tahun 2045. Penguatan nilai-nilai Pancasila terutama bagi kalangan muda memiliki peranan yang signifikan, hal tersebut dikarenakan posisi pemuda sebagai penerus bangsa yang nantinya akan memimpin Indonesia.


“Penurunan nilai Pancasila di Indonesia sudah mulai terlihat pasca reformasi, dengan dihapuskannya TAP MPR No. II/MPR/1978 Tentang P4 dan Pembubaran BP7 Tahun 1998, serta dihilangkannya mata pelajaran Pancasila dari sekolah maupun perguruan tinggi”, katanya.


“Dengan adanya kekhawatiran atas lunturnya nilai Pancasila, BPIP giat bekerjasama dengan berbagai elemen masyarakat, mulai dari organisasi hingga pahlawan bangsa, untuk membumikan nilai-nilai Pancasila”, sambungnya. Selanjutnya, Johan Johar menjelaskan beberapa langkah yang ditempuh oleh BPIP untuk membumikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.


Webinar Wawasan Kebangsaan berjalan dengan baik dan lancar serta dihadiri oleh masyarakat dan mahasiswa Indonesia, baik yang berada di Rumania maupun di kawasan Eropa. Antusiasme peserta dapat dilihat dari banyaknya pertanyaan yang disampaikan.


Kegiatan ini menjadi salah satu upaya untuk menghidupkan kembali nilai-nilai Pancasila di berbagai kalangan, yang selama ini dinilai kurang mendapatkan perhatian dan menjadi salah satu upaya mengenalkan kembali nilai-nilai Pancasila kepada Diaspora Indonesia yang berada di luar negeri, sehingga dapat menjadi falsafah hidup dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan webinar ini, diharapkan “tuna adab kepancasilaan” dalam diri bangsa Indonesia, dapat diminimalisir.(Hms/Red)

485 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page