Dua Siswa SD Sabet Juara Menggambar Tingkat Internasional di Romania
top of page

Dua Siswa SD Sabet Juara Menggambar Tingkat Internasional di Romania

Diperbarui: 2 Mar 2023

SURABAYA - analisapost.com | Prestasi membanggakan di kancah internasional di raih 2 anak dari sanggar Lotus Art Course Surabaya dari 5 peserta Indonesia yang ikut lomba menggambar. Mereka berhasil mengharumkan bangsa Indonesia, terpilih masuk dalam 94 karya terbaik dari 822 karya, menjadi Winner 12 th International painting Exhibition for Children dalam ajang "Tresures From My Country" Golesti Museum Romania 2022 lalu.

Pelajar Indonesia yang mengharumkan nama bangsa tersebut adalah Ali Akhtar dari SD Muhammadiyah 4 Surabaya dan Matthew Ethan 8 tahun dari SD Kristen Petra 5 Surabaya. Mereka bersaing dengan peserta dari 23 negara di Asia,Turki, Korea, Romania, Azerbaidjan, Hongkong, Bulgaria, Slovacia, Montenegro, Hungaria, Croatia, Rusia, Serbia, Netherlands, Thailand, Uzbekistan, India, Moldova, Cehia, Slovenia, Bangladesh, Ucraina, dan Indonesia.


Ajang yang diselenggarakan Muzeul Golesti itu, Ali Akhtar dan Matthew Ethan membuat karya berjudul Reog Ponorogo untuk kategori anak-anak dengan menggunakan krayon. Karyanya itu pun dipamerkan secara internasional bersama 94 peserta terbaik lainnya.


I Putu Mahendra, Founder Lotus Art Courses, saat ditemui menceritakan bahwa ia bergerak di industri Seni Rupa sejak 2019. Bacground pendidikannya merupakan seni rupa dan desain grafis. Putu mengungkapkan jika pihaknya selalu aktif mendorong muridnya untuk mengikuti lomba tingkat internasional.


"Untuk pengajarannya, saya mengajar secara sistem offline dan online. Kalau Akhtar, saya yang pegang karena offline dan Matthew secara online, dipegang Igadya team dari Lotus Art Courses. Kami membimbing siswa untuk berimajinasi sesuai apa yang mereka sukai, sehingga gambar yang dihasilkan adalah gambar yang natural," ujar pria muda berambut gondrong ini saat di temui awak media Analisa Post, Selasa (28/2/23).


Lewat lomba ini Putu ingin mengajak anak-anak menuangkan imajinasi mereka dalam berkarya untuk berbicara tentang mimpi-mimpinya.Sebab jika anak-anak melakukan hal positif yang mereka sukai, mereka akan mendapatkan hasil yang baik pula.

"Melukis bisa menjadi sebuah inspirasi dan sebagai wahana bagi anak untuk berbicara tentang mimpinya. Dengan hal ini berharap mereka berani menunjukan karyanya dan saya selalu pancingi dengan katalog luar negeri agar mereka termotivasi," cerita pria muda lulusan SMKN 12 Surabaya dan alumni Unesa ini.


Sementara Irma, Ibunda Ali Akthar menceritakan bahwa ia tidak menyangka anaknya mendapat juara. "Saya tidak menyangka Akhtar akan mendapat juara karena baru 6 bulan ikut les. Tetapi Akhtar sejak usia 5 tahun sudah senang menggambar. Bagi saya dengan aktivitas yang sering dia lakukan, Akhtar dapat mengeluarkan segala uneg-unegnya melalui gambar dan sama persis dengan ekspresinya. Akhtar memang tidak banyak bicara. Harapan saya, apapun yang dia sukai, saya selalu mendukung asalkan itu positif," tuturnya


Dalam kesempatan yang sama, Sicilia, bunda Matthew juga mengatakan kaget, awal ikut lomba sudah mendapat juara, "Matthew mengikuti lomba menggambar level internasional ini tak lepas dari dorongan sang guru, Putu Mahendradan guru onlinenya Igadya," cerita wanita berkulit putih ini kepada awak media Analisa Post.


"Matthew sudah dari usia 3 tahun dia suka menggambar tank, zombi, senapan dan kadang suka buat sketsa. Bagi saya piala atau sertifikat, bukanlah segalanya saat mengikuti lomba. Tapi nilai-nilai tak kenal menyerah, sportifitas dalam perlombaan itu jauh lebih penting," tutupnya mengakhiri perbincangan sore itu.


Dapatkan update berita pilihan dan berita terkini setiap hari dari analisapost.com

bottom of page