SURABAYA - analisapost.com | Gebyar Starup Jatim resmi dibuka hari ini menggambil tema "Starup Collaboration and Survive", diharapkan Gebyar Starup ini bisa menjadi penyemangat generasi muda milenial Jawa Timur pada umumnya untuk berani berinvestasi membuka peluang usaha.
Kegiatan ini digelar di Ciputra Word Surabaya pada hari Rabu (7/12/22). Dimana dalam dunia usaha dibutuhkan kreativas dan mengikuti perkembangan jaman, bisa dibilang berkembang adalah kunci agar bisnis bisa bertahan dan terus eksis.
Namun, mengembangkan startup memiliki tantangan yang sedikit berbeda dengan bisnis kebanyakan. Dalam kesempatan ini, Gebyar Startup terdiri dari 3 kegiatan utama yaitu Talkshow dengan Arief Abdurahman, ST.,MT dari ITS Surabaya sebagai Narasumber membawa materi Dinamika Hilirisasi Produk Inovasi Perguruan Tinggi. Kemudian Royyan Nobeel,ST (Viding.Co) dengan materi yang dibawakan Digitalisasi Industri Dalam Menciptakan Kesempatan Kerja dan Arief Budiono,ST.,MM dari ITS sebagai moderator.
Dimana materi ini akan mengupas secara lengkap cara membuat startup serta cara mengembangkannya. Kedua topik ini tentu sangat penting bagi siapa saja yang berminat untuk memulai startup. Dengan begitu bisnis yang dijalani bisa berkembang. Adanya digital semua serba mudah dalam melakukan promosi.
Kegiatan yang kedua adalah Pitching dan matching antara startup Binaan Disperindag Jatim dan Jatim IT Creative Surabaya dengan Mengundang Stakeholder yang berkaitan dengan produk Startup yang telah mengikuti kegiatan tersebut. Terakhir adalah gelar produk karya dari startup JITC Surabaya.
Hal ini tentu saja dibutuhkan pengetahuan luas agar sesuai target yang diinginkan. Tugas kaum muda dalam merintas di butuhkan suatu kejelian.
Adanya event Strartup ini dapat di ikuti dengan tujuan bisnis rintisan dapat tumbuh dan menguasai pasar secara cepat. Hal ini pula yang Disperindag Jatim lakukan.
Peserta yang hadir berasal dari kampus Unair, ITS, UNesa dll bekerjasama dengan Desperindag Jatim. Usai kegiatan dilanjutkan dengan pemberian santunan ke anak yatim yang di berikan Kadis Perindang Prov. Jatim yang diwakilkan.
Berharap sebagai negara agraris seharusnya hasil pertanian mampu di olah sendiri tidak mengandalkan negara lain namun faktanya yang terlihat, masih impor.(Che/Dna)
Dapatkan Update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari analisapost.com
Comments