Hebat, Gadis Cilik SDN I Kaliasin Ciptakan Eco Enzym Dari Limbah
top of page

Hebat, Gadis Cilik SDN I Kaliasin Ciptakan Eco Enzym Dari Limbah

SURABAYA - analisapost.com | Mengembangkan metode belajar mengajar agar lebih menarik bagi peserta didik, Dwi Irawati memanfaatkan potensi dan rasa ingin tahu siswa-siswinya. Untuk memenuhi capaian pembelajaran tidak cukup dengan belajar di kelas. Slogan Tut Wuri Handayani yang berarti dibelakang memberikan dorongan, menggambarkan guru yang satu ini.

Sanaz Aisya Janeeta siswi kelas 4 SDN I Kaliasin bersama Dwi Irawati guru pendamping (Foto: Div)

Seperti yang dilakukan Sanaz Aisya Janeeta siswi kelas 4 SDN I Kaliasin berhasil menciptakan pupuk organik dari limbah buah-buahan yang dikumpulkan dari sekitar kita. Dalam proses pembuatannya itu, Sanaz berkolaborasi dengan sekolah untuk mengumpulkan dan memotong limbah buah-buahan.


Proses pembuatan pupuk organik cair dapat dilakukan melalui beberapa tahap. "Pengolahan ini terbilang sangat mudah dengan menyiapkan tiga bahan limbah sampah buah dan sayuran, molase atau tetes tebu tetapi tidak boleh menggunakan gula putih dan air." Ujarnya


"Eco enzym ini bisa digunakan untuk membersihkan udara, membersihkan luka, membersihkan air, hand sanisteser, sabun cair dan masih banyak lagi." jelas Sanaz kepada awak media Analisa Post saat diwawancarai.


"Dengan perbandingannya 1 banding 3 banding 10 yaitu 1 untuk gula, 3 untuk kulit buah dan sayuran, 10 untuk air. Ketiga bahan tersebut dicampur dalam botol dan ditutup rapat agar tidak terkontaminasi kemudian didiamkan selama tiga bulan. Setelah itu baru dimanfaatkan."papar gadis cilik ini.


Menurut Dwi Irawati sebagai guru pembimbing mengatakan," Inovasi Eco Enzym ini membantu mengurangi sampah rumah tangga, bahkan bisa menjadi pupuk cair yang dapat menyuburkan tanaman." Katanya.


"Dengan menggunakan bahan yang banyak terdapat disekitar kita dan dijadikan pupuk, mudah-mudahan ini bisa bermanfaat untuk memupuk tanaman." Imbuhnya.


Wanita yang kerap disapa Dwi sangat paham bagaimana memanfaatkan potensi, rasa ingin tau siswa-siswinya dan mendorong anak didiknya untuk mempelajari apa yang bisa dilakukan diluar sekolah.


Dengan adanya ide cemerlang dan kreativitas murid-muridnya diharapkan kegiatan ini bisa mengajak anak didiknya untuk lebih mencintai lingkungan disekitar tempat tinggal mereka dan mengurangi bermain gadged. (Dna/Che)



Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari analisapost.com


260 tampilan0 komentar
bottom of page