Jampi Menolak Pilkades E-Voting Di Kabupaten Boalemo
top of page

Jampi Menolak Pilkades E-Voting Di Kabupaten Boalemo

Diperbarui: 27 Sep 2022

GORONTALO - analisapost.com | Tahapan Pilkades di Boalemo telah dimulai hari ini. Pemda Boalemo memaksakan pilkades untuk dilaksanakan secara e-voting di 30 Desa, meski mendapat penolakan dari kelompok masyarakat salah satunya JAMPI.

Berdasarkan hasil kajian dan advokasi, JAMPI menemukan beberapa persoalan. Awalnya Pemda mengusulkan anggaran pilkades sebesar Rp 1,1 Miliar kurang lebih untuk pelaksanaan Pilkades secara e-voting. Jika dilihat dari kemampuan anggaran yang tersedia dalam APBD 2022 sebesar Rp 500.078.000 berarti Pemda masih membutuhkan anggaran tambahan untuk memenuhi target anggaran sesuai usulan tersebut.


Sumber anggaran lainnya ternyata bersumber dari desa. Desa-desa masih dimintakan dana untuk tambahan pelaksanaan pilkades karena masih dianggap tidak cukup, berdasarkan informasi anggarannya sebesar Rp 3 juta/Desa. Kalo diakumulasi maka Rp 90 jt untuk 30 Desa.


Dalam konteks regulasi bahwa pelaksanaan pilkades secara e-voting tidak berdasar atau cacat hukum, pasalnya JAMPI memeriksa Pembentukkan Perda dan semua Perbup Kabupaten Boalemo yang mengatur tentang Pilkades, bertentangan dengan aturan diatasnya karena tidak mengatur e-voting, yakni Permendagri nomor 72 tahun 2020 tentang perubahan kedua atas peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 112 tahun 2014 tentang Pemilihan Kepala Desa. maka, JAMPI melihat apapun aturan tekhnis yang dilahirkan akan batal demi hukum.


Alih-alih memperhatikan tuntutan JAMPI, Pemda malah kekeh memaksakan meski anggaran membekak dan aturanya bertentangan seperti diatas.


Berdasarkan uraian diatas, maka JAMPI melahirkan beberapa hal yang menjadi sikap antara lain: Mendesak Pj. Bupati segera mempertimbangkan pelaksanaan e-voting pilkades yang berpotensi merugikan uang rakyat hampir Rp 1 Miliyar jika membandingkannya dengan biaya Pilkades manual, Mendorong kepada BPD dan Ketua Panitia Pilkades untuk berani menyatakan sikap menolak Pilkades e-voting karena terlalu mahal, hingga mengajak seluruh OKP dan Ormas untuk mengawal dan mendorong penolakan Pilkades secara e-voting. (nawir)


Dapatkan Update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari analisapost.com


83 tampilan0 komentar
bottom of page