Kegelisahan Dan Tantangan PMKRI Dalam Membantu Warga Kampung 1001 Malam
top of page

Kegelisahan Dan Tantangan PMKRI Dalam Membantu Warga Kampung 1001 Malam

SURABAYA - analisapost.com | Kampung yang sudah ada sejak tahun 1999 berada di sebelah kolong jembatan tol. Daerah yang dikenal dengan nama Kampung 1001 malam, akses menuju kesana berliku-liku melintasi jalan setapak dipinggiran Kalianak, Morokrembangan daerah perkampungan jl. Lasem Baru. Selasa (16/8/22)

Warga terlihat bahagia saat PMKRI memberikan pakaian bekas layak pakai kepada warga yang tinggal di perkampungan 1001 malam. (Foto: Div)

Kampung yang terisolir bukan seperti dalam dongeng yang menceritakan lampu ajaib. Namun disana banyak kehidupan rakyat kecil hidup di Surabaya dimana setiap warga yang inigin masuk ke areal tersebut, harus menundukan kepalanya, berjalan dengan kondisi membungkuk melewati lorong gelap, setelah itu barulah sampai di kawasan perkampungan 1001 malam.


"Dulu wilayah ini tegalan banyak rumput dan ilalang yang tumbuh dan di tempati oleh pemulung. Kalau malam gelap dan seram. Warga menempati daerah ini sudah sejak tahun 1999." cerita Pak Sigit Santoso pengurus kampung 1001 malam kepada awak media Analisa Post.


Ia juga merasa senang atas kedatangan teman teman PMKRI sangat membantu dengan memberikan baju layak pakai. Selain itu terlihat sebagain warga bergotong royong membangun perpustakaan yang didanai oleh para donatur. "Berharap kami juga mendapatkan support untuk buku-bukunya." Pintanya


Menanggapi hal ini, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) melakukan aksi kemanusiaan dengan memberikan pakaian bekas layak pakai kepada warga yang tinggal di perkampungan 1001 malam.

Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) melakukan aksi kemanusiaan dengan memberikan pakaian bekas layak pakai kepada warga yang tinggal di perkampungan 1001 malam.

Ketua Presidium PMKRI, Yosta Remba mengatakan bahwa aktivitas masyarakat saat ini memang dibatasi sehingga mempengaruhi dan berdampak ekonomi masyarakat untuk kehidupan sehari-hari.


"PMKRI memberikan sejumlah bantuan baju bekas layak pakai, sebagai wujud kepedulian terhadap kemanusiaan."ujarnya


Disela-sela kunjungannya, Ketua Presidium dan anggota PMKRI menyebutkan kawasan seperti Kampung 1001 Malam itu harus segera di tangani.


"Mereka warga yang kurang beruntung, jika kampung ini dibina dan di sulap dengan melindungi dan mengedukasi, kami rasa akan menjadi lebih baik. Apalagi pemandangan yang di belakang sangat bagus." tutupnya mengakhiri perbincangannya bersama awak media Analisa Post saat di temui diskusi bersama pak Sigit.


Warga Kampung 1001 malam dengan penghuni sejumlah 180 kk merasa senang tinggal di wilayahnya. 22 Tahun mereka hidup dan bekerja disana, membuat mereka nyaman. Namun saat ada pemberitahuan tentang pemindahan warga, di gusur ke Rusunnawa Gunung Anyar, wargapun pun terlihat resah.


Berharap pemerintah mau mempertimbangkan kehidupan mereka. Karena warga di kampung 1001 Malam, juga memiliki UMKM yang mereka hasilkan pemasarannya sudah sampai ke Jepang, Swiss dan beberapa negara. Yang mereka butuhkan adalah binaan. Sedangkan mereka di beri batas waktu untuk berfikir paling lambat akhir tahun.


Ini menjadi tantangan tersendiri bagi PMKRI agar dapat mempertemukan dan menyampaikan keinginan para penghuni untuk langsung bertemu dengan Walikota Eri Cahyadi. (che/dna)


Dapatkan Update beritapilihan dan breaking news setiap hari dari analisapost.com



238 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page