Kegiatan For Cup 1 Karang Taruna Menyisakan Polemik, Beberapa Panitia Tuntut Haknya
top of page

Kegiatan For Cup 1 Karang Taruna Menyisakan Polemik, Beberapa Panitia Tuntut Haknya

MAMUJU - analisapost.com | Turnamen For Cup 1 yang diadakan oleh Karang Taruna Kecamatan menimbulkan polemik, diantaranya adanya dugaan penyelewengan dana kegiatan oleh Ketua Karang Taruna Kecamatan hingga berbuntut pada honor wasit yang tak diselesaikan.

Berawal dari beberapa Panitia yang mengeluhkan pengelolaan dana sampai panitia tidak diberikan upah setelah kegiatan berakhir.


Panitia pelaksana event, sangat menyayangkan sikap Ketua Karang Taruna yang semena - mena terhadap para panitia dan wasit dimana honornya tak kunjung diberikan.


Salah satu panitia V saat bincang - bincang dengan awak media mengatakan,"Saya menuntut hak sebagai panitia yang selama ini bertugas demi berjalanya kegiatan. Bahkan saya rela membuang waktu dan meninggalkan pekerjaan dengan harapan diberikan honor oleh IK selaku ketua Karang Taruna Kecamatan sekaligus pelaksana kegiatan yang pada waktu itu meminta sebagai panitia sekaligus koordinator tapi kenyataannya sampai hari ini kegiatan sudah selesai honor belum di berikan termasuk beberapa panitia," terangnya.


"Maka dari itu saya ingin menuntut hak saya bersama panitia lain diberikan sekalipun tidak ada penyampaian dari IK selaku pihak yang bertanggung jawab. Tetapi dengan adanya panggilan untuk menjadi panitia maka otomatis ada honor disiapkan. Terlebih saya jauh - jauh ke sana menggunakan biaya pribadi," imbuhnya.


Ketua Panitia RM saat ditemui oleh awak media membenarkan hal itu terkait adanya honor panitia yang belum dibayarkan namun ia justru bingung untuk menjelaskan karena selama kegiatan ia tidak diikut sertakan dalam pengelolaan dana. Saya di tunjuk oleh ketua Karang Taruna Kecamatan sebagai Ketua Panitia namun baik dari SK kepanitiaan maupun proses kegiatan berlanjut dan pengelolaan dana, saya seolah - olah hanya dijadikan pajangan saja karena semua anggaran di keluarkan tidak pernah mengikut sertakan saya selaku Ketua Panitia," ucapnya.


"Artinya dana di kelola sendiri jadi saya tidak bisa menjawab apa - apa terkait honor panitia karena saya saja belum dapat honor padahal saya adalah penanggung Jawab Kegiatan. Anehnya dana yang saya ketahui cukup lumayan untuk kegiatan apa lagi untuk honor panitia ternyata tidak mencukupi bahkan menurut dia masih berhutang," terangnya.

"Sebenarnya ada beberapa sumber dana di ketahui berasal dari dinas dan perusahaan cuma laporan pertanggung jawaban tidak jelas dan terarah disebabkan dikelola tanpa koordinasi bersama kami. Seharusnya bendahara dan saya selaku ketua panitia juga mengetahui keluar masuknya dana. Saya sering bertanya soal dana tapi di jawab secara lisan saja tanpa bukti Jadi ini termasuk bentuk ketidak profesional IK sehingga kami merasa ada yang tidak beres dan perlu di tindak lanjuti agar kedepan Kegiatan ini bisa di laksanakan kembali,"ungkapnya.


Lebih lanjut ia Katakan bahwa,"memang ada beberapa hal yang tidak sesuai terutama dana sumbangan dari beberapa instansi dan perusahaan yang mencapai kurang lebih 25 jutaan itu pun yang saya dapat dan bukan tidak mungkin ada sumbangan dari instansi lain semua ini mencurigakan menurut saya karena nota yang diberikan pun saya curigai bukan nota asli sebab tulisan seragam dan tanpa stempel serta kop pemilik toko tidak ada dan masih banyak lagi yang janggal. Penjelasanya banyak tidak masuk akal yang di sampaikan terkait dana jadi saya merasa bahwa ini tidak beres dan tidak bisa dibiarkan dan perlu untuk diusut karena dengan adanya dana terkumpul. Kenapa Panitia tidak mau bayar honornya bahkan gaji wasit juga belum lunas. Sekalipun nota pengeluaran yang di serahkan ada tapi ini tidak kuat apalagi ini organisasi besar yang tentunya harus berjalan sesuai dengan tupoksinya masing masing,"tuturnya.


Hal sama disampaikan oleh bendahara umum Karang Taruna Kecamatan sebut saja W saat dihubungi via telpon ia menyatakan bahwa,"Betul saya bendahara tapi dari awal kegiatan mulai saat reses dikantor Camat Tommo sampai saya keluar. Saya tidak pernah di berikan dana kegiatan secara keseluruhan. Nota saja tidak semua lengkap di berikan yang jelas dana dikelola sendiri oleh Ketua Karang Taruna tapi satu hal yang saya minta agar seluruh panitia di berikan honornya dan untuk saya terserah ada atau tidak itu tidak masalah,"paparnya.


Ditempat terpisah F nama samara salah satu panitia juga menyayangkan dengan apa yang di lakukan oleh IK, "yang jelas semua honor panitia harus di selesaikan karena mereka di panggil sebagai panitia di kegiatan berarti ada honor yang di siapkan. IK tidak boleh seenaknya mengatakan saya tidak pernah menjanjikan honor ke mereka. Intinya semua harus jelas terutama pihak tuan rumah juga harus di fikirkan karena mereka sudah berusaha maksimal bahkan lapangan volley putra putri langsung di bangun itu semua demi terlaksananya kegiatan dengan baik," tegasnya.


Saat media meminta keterangan terkait keluhan para panitia kepada IK selaku Ketua Karang Taruna kecamatan Tommo Pada Selasa (14/03/230) IK dalam tanggapanya menyatakan bahwa, apa yang dikeluhkan oleh beberapa Panitia terkait Honor dan dana yang ada itu bisa di pertanggung jawabkan karena sudah memakai dana sesuai dengan peruntukanya terkait honor, ia berusaha untuk membayar tapi saya tidak janji.


Kemudian terkait bendahara semua pengeluaran sudah disampaikan. Lebih lanjut IK mengatakan bahwa,"honor untuk para panitia tidak pernah saya berikan karena dari awal rapat panitia tidak pernah di bahas soal itu ini semata - mata demi membesarkan nama Karang Taruna tapi insya allah saya akan berusaha menyelesaikan. Intinya saya tidak berjanji karena kita masih berhutang oleh wasit," tuturnya.


Salah satu tim Manager yang ikut serta dalam kegiatan pun merasa tidak terima dengan apa yang di lakukan pihak penyelenggara yang enggang disebut namanya mengungkapkan Kenapa hanya mendapatkan trofi saja padahal semua bayar pendaftaran. Aneh mengingat semua cabang olahraga dikenai biaya pendaftaran yang cukup besar, sedangkan yang di dapatkan mereka hanya trofi. Sebelumnya ada janji untuk diberikan dana pembinaan tapi ternyata tidak ada bahkan IK selalu menegaskan bahwa tidak ada pembahasan dalam technical meeting, itu jawaban yang tidak masuk akal.


"Persoalanya dana pendaftaran untuk apa semua sedangkan kami mengeluarkan biaya untuk pendaftaran. Jangan sampai kegiatan ini cuma di jadikan ajang bisnis dan menjual nama lembaga Karang Taruna padahal sebelumya kami sangat merespon kegiatan ini terlebih akan berlanjut setiap tahun. Semoga tidak terulang kembali dan saya berharap semoga pihak terkait bisa menindak lanjuti keluhan ini agar kedepan kami semua bisa ikut kembali di kegiatan karena apabila masih seperti ini kejadianya maka bukan tidak mungkin semua kegiatan yang di selenggarakan oleh Karang Taruna tidak mendapat respon positif oleh masyarakat,"tutupnya.(Hamzah Ancha)

Tag:

96 tampilan0 komentar
bottom of page