Kelangkaan Pupuk Diduga Karena Permainan Kios Dan Pendataan RDKK DKPP Amburadul
top of page

Kelangkaan Pupuk Diduga Karena Permainan Kios Dan Pendataan RDKK DKPP Amburadul

PAMEKASAN - analisapost.com | Kelangkaan pupuk di Kabupaten Pamekasan menjadi hal yang sudah biasa dalam setiap tahunnya. Kelangkaan itu diduga karena adanya permainan distributor dan kios yang nakal.

Ketua DPRD Kabupaten Pamekasan Halili mengatakan kalau hampir separuh petani Pamekasan tidak mendapatkan pupuk dikarenakan pendataan Penyusunan Rencana Definitif Kelompok (RDK) dan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang dilakukan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Amburadul.


"Dari sekian banyak para petani, separuh dari petani itu tidak masuk di Poktan dan tidak terdaftar di RDKK, tapi mereka punya KTP," ujarnya.


Senada dengan itu, Wakil Ketua Komisi II Ismail Rahim menekankan untuk selanjutnya tidak ada lagi petani yang tidak terdaftar di RDKK dan pastikan untuk semua masuk di Poktan.


"Saya minta di forum Audiensi ini bagaimana kedepannya wajib bagi seluruh petani tanpa terkecuali harus mendapatkan dan terdata di RDKK dan terdaftar pula di Poktan," ungkapnya, Jum'at (21-10-22).


Sementara itu, kepala DKPP Ajib membantah kelangkaan pupuk bersubsidi. Karena menurutnya, pupuk bersubsidi untuk urea masih cukup banyak.


"Saya tidak bisa berbicara langka karena pada kenyataannya stok kamu untuk urea masih 7000 phoska kami masih 4000, yang perlu kita perbaiki dan perlu kita kawal bersama mari agar pupuk yang ada ini bener-bener sampai pada petani, sampai pada anggota kelompok tani," ungkapnya.


Terkait RDKK, Ajib mengatakan kalau RDKK hanya untuk anggota kelompok tani saja, dan masih memerlukan sosialisasi dan penyadaran bagaimana masyarakat bisa ikut menjadi kelompok tani, RDKK yang sebenarnya menyangkut dengan kelompok tani, dan bisa masuk RDKK hanya anggota kelompok tani.


"Jadi memang kita harus terus sosialisasikan ke bawah bahwa kalau ingin dapat pupuk bersubsidi harus menjadi anggota kelompok tani agar sama ketua-ketua kelompoknya dimasukkan ke kelompok tani," tandasnya.


Ajib berharap adanya audiesi menjadi evaluasi dan diskusi mencari solusi agar pupuk ini sampai pada Poktan, tidak ada penyimpangan-penyimpangan dalam pendistribusian.(idrus)


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari analisapost.com

8 tampilan0 komentar
bottom of page