Ketua DPRD Babel Ikut Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat 2021
top of page

Ketua DPRD Babel Ikut Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat 2021

Diperbarui: 24 Mar 2022


Foto : Humas (Saat Upacara Berlangsung)

PANGKALPINANG - analisapost.com | Guna memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat dalam menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan dan pelaksanaan hari Raya Idul Fitri 1442 H, ditengah pandemi Covid -19 yang belum berakhir, salah satunya dengan akan diadakannya Operasi Ketupat 2021.


Kepolisian Daerah (Polda) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar apel gelar pasukan operasi ketupat 2021, yang bertindak selaku pimpinan Apel yakni Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman, dan ikuti langsung Kapolda Kep. Babel, Irjen. Pol. Drs. Anang Syarif Hidayat, Ketua DPRD Babel Herman Suhadi beserta seluruh Forkompinda Babel lainnya dan peserta Apel.


Gubernur Babel Erzaldi Rosman, Menjelaskan, Apel yang dilakukan ini sebagai bentuk pengecekan akhir kesiapan pelaksanaan operasi Ketupat 2021, dalam rangka pengamanan hari raya idul fitri 1442 H.


Baik aspek personil maupun sarana dan prasarana serta keterlibatan unsur terkait seperti TNI, Satgas serta Pemda serta kamtibmas dan unsur lainnya, jelas, Gubernur Erzaldi saat membacakan Amanat Kapolri, di Mapolda Babel, rabu (05/05/2021).


Adapun apel gelar pasukan operasi ketupat kali ini dengan mengangkat tema "Melalui apel gelar pasukan operasi ketupat 2021 kita tingkatkan sinergi Polri dengan instansi terkait dalam rangka memberikan rasa aman dan nyaman pada perayaan idul fitri 1442 H" Operasi Ketupat ini akan dilaksanakan selama 12 hari, terhitung tanggal 6 Mei sampai dengan 17 Mei 2021.


Dikatakan Gubernur, menjelang hari raya idul fitri 1442 H, mengenai COVID-19, Indonesia mengalami kenaikan sebesar 2,03 persen, pasalnya, dikarenakan adanya peningkatan aktivitas masyarakat menjelang bulan suci ramadhan dan hari raya idul fitri, sehingga Pemerintah menetapkan kebijakan untuk larangan mudik hari raya idul fitri 1442 H, karena situasi pandemi COVID-19.


"Presiden Joko widodo mengingatkan bahwa keputusan itu diambil setelah melalui dengan berbagai pertimbangan yaitu pengalaman terjadinya kenaikan kasus COVID-19 setelah pelaksanaan libur panjang, termasuk peningkatan kasus sebesar 93 persen setelah pelaksanaan idul fitri tahun 2020", jelasnya.


Untuk itu, ia menghimbau agar keinginan untuk melakukan mudik agar dapat ditahan, berdasarkan survey Kementerian Perhubungan, bahwa apabila pemerintah tidak melakukan larangan mudik maka akan terjadinya pergerakan orang yang melakukan mudik sebesar 81 juta orang.


"Oleh karena itu, kegiataan operasi ketupat 2021 harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh seluruh jajaran dalam rangka menempatkan keselamatan masyarakat sebagai wujud tertinggi", harapnya.

1 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page