KEDIRI - analisapost.com | Program pemberdayaan masyarakat terus digaungkan oleh Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS), salah satunya melalui Fakultas Bisnis. Mengusung tagline Globally Connected, Locally Engaged, program Community Engagement for Development (CED) 2023 kembali dilaksanakan. Tahun ini, kegiatan internasional CED memilih tema “Cultural Immersion Aimed of Promoting Economic Growth Through Product Development and Digital Marketing."
Pelaksanaan CED kali ini mengambil lokasi di Puhsarang, Kediri. Dengan total peserta CED sebanyak lima mahasiswa dan satu dosen berasal dari University of the Immaculate Conception (UIC) Philippines, dua mahasiswa asal Tunku Abdul Rahman – University of Management and Technology (TAR UMT) Malaysia, serta 21 mahasiswa UKWMS. Proyek kali ini para peserta berkolaborasi dengan pelaku UMKM di Puhsarang dalam mengembangkan usahanya, agar semakin dikenal masyarakat luas.
“Melalui pendampingan UMKM ini para peserta akan berdinamika memberikan panduan yang beragam dalam Service Learning Program. Mulai membuat video pendek untuk promosi, mengedit foto produk, menggunakan sosial media, memperkenalkan sistem Ads, paid promo, pengembangan produk, penggunaan marketplace, dll,” jelas Deatri Arumsari Agung, SE., M.Sc., selaku Event Manager CED 2023.
Pada kesempatan lain, para peserta CED bergabung dalam dua proyek sekolah di TKK dan SDK Santo Yohanes Gabriel Puhsarang. Dilaksanakan pada Sabtu (22/7) lalu, siswa TKK, kelas 1, 2, dan 3 diajak melakukan permainan edukasi. Mulai belajar mengenal angka, kata benda, anggota tubuh dalam Bahasa Inggris.
Sedangkan bagi siswa kelas 4, 5, hingga 6 diajak berkrease membuat kerajinan tangan berupa celengan dari botol plastik bekas, dan gelang dari manik-manik untuk orang terkasih dan diri sendiri. Harapannya setelah kegiatan ini, mereka dapat mengembangkan kreatifitas dan berwirausaha sejak dini, dengan menitipkan kerajinan tangannya ke UMKM di sekitar Puhsarang.
Selain itu, pada Minggu (23/7) lalu, para peserta CED melakukan kerja bakti bersih-bersih sekolah hingga membuat Mural. “Melalui serangkaian permainan edukasi dan membuat prakarya, kami ingin para siswa belajar konsep menabung sejak dini dan berpikir kreatif. Dan mengenalkan kepada mahasiswa asing akan konsep kerja bakti dan gotong royong, kesenian gamelan, serta para peserta CED dapat mengaplikasikan keilmuannya,” jelas Gesti Memarista, S.E., M.SM., dosen pendamping proyek sekolah.
Sebelumnya, kegiatan CED telah dibuka pada Kamis (20/7) lalu di UKWMS Kampus Dinoyo. Selama proyek di Puhsarang sejak Jumat (21/7), para peserta CED turut berbaur dengan masyarakat. Bukan tinggal di hotel, tetapi mereka tinggal di rumah-rumah warga atau live in. (Ist)
Dapatkan update berita pilihan dan berita terkini setiap hari dari analisapost.com
Comentarios