Mantan Daily Worker JW Marriot dan Full Moon Cafe
top of page

Mantan Daily Worker JW Marriot dan Full Moon Cafe

SURABAYA - analisapost.com | Tak hanya tampan dan cerdas, pria asal Jember, Muhammad Fikri Hanim Maulana ini menjadi pria yang inspiratif. Di usianya yang masih muda yakni 27 tahun, ia berhasil menjadi seorang enterpreneur dan menyelesaikan pendidikan D4 nya sekaligus mengurus bisnisnya dengan sangat baik.


Fikri panggilan akrabnya mendapat beasiswa dari perusahaan Kopi Kapal Api tempat ia bekerja setelah tamat dari Sekolah Menengah kejuruan jurusan Pemasaran di jember dan kuliah di Sekolah Tinggi Satya Widya Surabaya jurusan perhotelan.

Muhammad Fikri Hanim Maulana, pria muda yang inspiratif (Foto: Istimewa)

Pria yang baru lulus tahun 2021 ini, juga pernah bekerja sebagai Daily worker di JW Marriot Hotel Surabaya selama 3 tahun, setelah ia keluar dari Perusahaan Kopi Kapal Api karena pengurangan karyawan dan saat itu masih kuliah di semester 5.


Meskipun usianya sangat muda untuk menjadi seorang pengusaha, Fikri tetap menunjukan bahwa ia adalah pria yang cerdas dan memiliki kemampuan lebih. Prestasi akademiknya tak pernah buruk.


Baginya untuk menjadi pengusaha harus memiliki semangat dan niat. "Saya keluar dari JW Marriot tahun 2020 karena pandemi. Meskipun saya sudah punya usaha, saya tetap bekerja untuk cari tambahan." tuturnya.


Usaha Cafe yang ia buka bersama istrinya di jl. Karang Menur no 22, RT.008/RW.07, Airlangga, Kec, Gubeng Surabaya, sebelum pandemi memang terlihat banyak yang datang. Namun adanya pandemi, pengunjung menjadi sepi. Meskipun demikian, tetap ia jalankan dengan senang hati.

Saat ditanya oleh salah satu awak media Analisa Post tentang pengalamannya, Fikri menjawab, "Bagi saya suatu kebanggaan tersendiri kalau saya pernah bekerja di JW Marriot. Karena masuknya sulit, trus pakai baju go Internasional sebab sebenarnya keinginan saya juga ingin go internasional gimanapun caranya. Karena kerja di dunia F & B sangat besar dan menjanjikan." ceritanya sambil tertawa sumringah. Minggu (13/02/22)


Ia juga menyampaikan kepada awak media Analisa Post persyaratannya saat mencoba melamar masuk bekerja di Hotel, "Sempat di tes medical cek up, trus sweb, kemudian di tes untuk product knowledge nya mengenai masakan. Disana sudah di sediakan bahan dan di persilahkan masak sesuai dengan bahan yang ada. Dan masakan yang pertama kali saya masak adalah chinese food."jelasnya

Baginya pandemi bukan suatu alasan untuk berhenti berkarya. Yang penting punya keinginan dan kemauan juga kreativitas. Sebab mimpi besarnya adalah, "saya mempunyai keinginan di usia 40 saya sudah pensiun, punya beberapa outlet, semua jalan dan kita cuma pantau saja." pungkasnya mengakhiri percakapan di malam hari yang terlihat semakin ramai pengunjung datang meskipun tempatnya sederhana.(Dna)

712 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page