top of page

Pameran Fotografi Analog Yang di Balut Kegiatan Sosial

Diperbarui: 26 Nov 2021

SURABAYA - analisapost.com | Ciphoc (Communation Photography Club) kembali mengadakan pameran Fotografi Analog yang dilaksanakan mulai tanggal 23-27 November 2021. Pameran kali ini agak berbeda dilakukan. Dalam pameran yang mengusung tema Kemas (masa ke masa) di gelar di Joglo Merah Putih Jl. Ir.Soekarno, Gunung Anyar Surabaya. Pameran yang menyuguhkan beberapa galeri foto dengan menggunakan kamera analog. Kamis (25/11/21)


Kamera jenis fotografi dengan teknik manual karena mengandalkan cahaya yang masuk dan ditangkap yang dikaitkan pada bagian dalam kamera ini. Film adalah sejenis kertas tipis yang peka terhadap cahaya.


Seperti yang disampaikan Mahfud kepada awak media Analisa post saat di jumpai,"Kita mahasiswa di bidang fotografi, kita harus mengenalkan lagi kamera analog itu. Apalagi sekarang kamera analog lagi buming." ujar ketua pelaksana di pameran fotografi analog.

ree
Foto : Div (Mahfud ketua pelaksana Pameran kamera Analog)

"Kamera analog menjadi tren yang secara sadar atau tidak sadar mempengaruhi pencinta fotografi dan publik secara luas. Kegiatan yang dilakukan pun bermacam-macam, seperti hunting foto bersama dan pameran foto analog dengan diselingi fashion show." Imbuhnya


Nostalgia dan kecintaan remaja terhadap kamera ini muncul karena berbagai faktor. Pertama karena harga kamera yang cenderung murah dibanding kamera digital. Kedua, hasil foto ala-ala zaman dulu. Ketiga, tantangan saat memotret tanpa bisa melihat hasilnya. Jadi, kita harus menunggu hingga film dicuci (develop) pada lab yang menyediakan jasa cuci film.


Tren ini kembali muncul karena fotografi analog terkesan menghadirkan nostalgia dengan tone foto jadul yang dihasilkan. Adanya para model membuat suasana menjadi lebih menarik. Disamping itu karya foto tersebut dicetak, hasil karya itu juga di aplikasikan dengan menggunakan media dibaju.

ree
Foto : Div (Salah Satu karya dari hasil kamera analog)

Bagi anak kaum milenial, Analog menjadi alternative pilihan bagi orang-orang yang ingin merasakan sensasi memotret tanpa melihat hasil, karena kamera ini berbeda dengan kamera digital yang dapat dihapus apabila jepretan yang dihasilkan tidak sesuai keinginan.


Banyak hal dapat dirasakan ketika bersentuhan dengan kamera analog. Salah satu contohnya adalah kita dapat menghargai proses memotret yang kemudian hasil tersebut selain di pamerkan juga bisa di jual kepada orang-orang yang memiliki nilai tinggi tentang dunia foto. Sehingga uang yang di peroleh bisa di manfaatkan secara positif seperti salah satunya dari penjualan foto dan kaos, hasilnya akan didonasikan kepada Anak Berkebutuhan Khusus.(ABK). Serta disalurkan melalui Yayasan yang berada diSurabaya.(Che/Dna)


1 Komentar


Tamu
08 Jul

👥 Tentang komunitas kabar4d yang solid dan aktif.

Suka
bottom of page
analisa post 17.50 (0 menit yang lalu) kepada saya