Penggiat Pariwisata Bersuara Dan Berontak dengan Cara Panasi Bus
top of page

Penggiat Pariwisata Bersuara Dan Berontak dengan Cara Panasi Bus

Diperbarui: 23 Apr 2022


Foto: Div (Terlihat banyak perwakilan dari beberapa PO Bus Parkir di Jatim Park 3)

Hari ini penggiat Pariwisata mengadakan gebrakan dan berontak dengan mengadakan aksi "Panasi Bus" melalui tema " Ngopi Bareng" di suport oleh Jatim Park 3 Pak Mul, Pusat Wisata Oleh-Oleh Royal, Catering 29 dipimpin oleh ketua panitia pelaksana Ahong perwakilan dari Pusat Wisata Oleh-Oleh Royal Batu. Selasa (16/03/2021)


Bangkitnya kembali dunia Pariwisata di harapkan oleh banyak pelaku pariwisata. Acara ini dibantu juga oleh beberapa panitia dari Malang mas Ronal. Ide dari kegiatan ini di gagas oleh semua PO Bus jatim ada Pak Antok, Cak Young, Mas Surya, Pak Siswanto Putra Jawi. Salah satu perwakilan mengatakan, "Untuk membangkitkan pariwisata ini siapa lagi kalau bukan dari kita. Karena kita tidak mungkin menunggu dari pemerintah," Ujarnya.

Foto : Charles (pengarahan yang di sampaikan oleh Ketua Panitia pelaksana)

Owner dari salah satu Bus Pak Edi dari PO Setia Budi Luhur perak menyampaikan, " Dengan adanya peraturan pemerintah yang membuat masyarakat takut, semua akhirnya perang harga antara PO yang satunya dengan yang lain." Ungkapnya


Peran serta dari pemerintah benar-benar diharapkan oleh para pengusaha. "Sekarang ini benar-benar mati untuk pengusaha bus, karena tidak ada yang sewa. Sedangkan biaya service terlalu tinggi. Kalau sudah begini pemerintah seharusnya jangan tinggal diam. Harapannya semua di permudah untuk segala aturan." Tegasnya.


"Dua hal yang di harapkan oleh para penggiat pariwisata ini adalah

1. Surat/aturan keterangan dari pemerintah Kalau bisa tidak ada lagi yang namanya PPKM dan Surat Rapid Tes

2. Di harapkan kebijakan dari pemerintah itu benar-benar tidak saling merugikan." Ujar Ahong sebagai Ketua Panitia pelaksana.

Foto : Div

Dari hasil wawancara awak media Analisa Post, bisa kita lihat bahwa harapan para penggiat pariwisata tidak terlalu tinggi, terlihat sepele tapi cukup mengawatirkan. Karena dengan adanya peraturan itu, banyak orang-orang takut berwisata selain harga menjadi mahal, juga kegiatan terputus karena peraturan itu.


Dalam hal ini, peran serta media tentunya sangat besar. Di harapkan tidak membicarakan sesuatu yang membuat masyarakat takut. Tetapi justru membantu teman-teman penggiat pariwisata mempublikasikan semua kegiatan karena bagaimanapun, mereka mengadakan kegiatan sesuai dengan protokol kesehatan. Maksud di buat kegiatan ini adalah suatu gebrakan bahwa pariwisata masih hidup.


Sebelum melanjutkan makan siang, acara di tutup dengan doa bersama yang disampaikan oleh perwakilan Apsan Tour Muhammad Alim. Disela-sela kegiatan di selingi hiburan. Tidak terlihat dari Dinas Pariwisata hadir dalam kegiatan ini. (Dna)

501 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page