Peran Kampus, Alumni dan Para Cendekiawan Sangat Dibutuhkan Dalam Penanganan Kebencanaan
top of page

Peran Kampus, Alumni dan Para Cendekiawan Sangat Dibutuhkan Dalam Penanganan Kebencanaan

SURABAYA - analisapost.com | Erupsi Gunung Semeru telah membangkitakan empati dan kepedulian berbagai lapisan masyarakat, termasuk Relawan Pendamping pada Program Pendampingan Keluarga Pasien Covid-19 Rumah Sakit Lapangan Indrapura (PPKPC-RSLI). Di masa jeda dan rehat selama RSLI dalam kondisi nol pasien, mereka langsung bergerak sebagai bentuk kepedulian pada korban bencana erupsi gungung Semeru.

Foto : Dokpri

Selain penggalangan donasi dan bantuan para relawan pendamping RSLI juga terjun langsung kelokasi bencana di Lumajang. Melalui perjalanan darat dari Surabaya, mereka menuju kawasan gunung Semeru melalui posko di Kecamatan Candipuro.


Relawan pendamping yang dipimpin langsung oleh Radian Jadid selaku Ketua Pelaksanan PPKPC-RSLI mendatangi tempat pengungsian dan melanjutkan perjalanan ke lokasi runtuhan material dan banjir lahar dikawasan Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh. Jadid menyatakan, "bahwa untuk saat ini bantuan logistik sudah terkumpul dalam jumlah cukup antara lain makanan instan, air mineral dan pakaian. Sedangkan kebutuhan pengungsian yang masih sedikit terkumpul dan masih perlu diperbanyak adalah susu dan makanan bayi, alat perlengkapan tidur dan alat keperluan mandi cuci, peralatan dapur warga ke depannya untuk rumah yang terdampak (dalam jumlah banyak), kebutuhan dasar penerangan, kebutuhan dapur umum dan multi vitamin untuk tim relawan, serta alat kerja warga terkait pengembalian mata pencaharian mereka semisal alat pertanian, kebutuhan hewan ternak."


Jadid yang juga bersinergi dan berangkat bersama tim dari Kompartemen Kebencanaan IKA ITS juga menyarankan, "agar kalangan kampus dan akademisi juga turun gunung untuk berperan aktif dalam asesmen dan penanganan pasca bencana. Recovery dan rehabilitasi sangat membutuhkan peran mereka sehingga semuanya dapat direncanakan dengan baik."

Foto : Dokpri

Sudah saatnya kampus beserta alumninya bergerak dengan cepat untuk memberikan kontribusi sesuai kompetensi dan bidang keilmuan. Mereka akan sangat kompeten dalam memikirkan tentang sistem deteksi dini bencana atau Early Warning System (EWS), edukasi dan pembelajaran kebencanaan bagi masyarakat, recovery dan rehabilitasi serta pengotimalan penggunaan dan pemanfaatan teknologi. “Peran kampus, alumni dan para cendekiawan sangat fital dalam mitigasi dan riset lebih lanjut untuk memastikan kondisi gunung Semeru serta rencana tindak lanjut yang bisa dilakukan untuk solusi jangka panjang terhadap potensi bencana semeru pada khususnya dan kebencanaan di Indonesia pada umumnya.”Pungkas Jadid se;ain selaku Ketua Pelaksanan PPKPC-RSLI, juga sebagai Humas Kompartemen Kebencanaan IKA ITS.(Red)

478 tampilan0 komentar
bottom of page