Perpustakaan Man Jadda Wa Jadda di SMAN 2 Prabumulih
top of page

Perpustakaan Man Jadda Wa Jadda di SMAN 2 Prabumulih

Diperbarui: 8 Jun 2022

PRABUMULIH - analispost.com | Dalam rangka meningkatkan Literasi siswa, sekolah ini mewajibkan para siswa untu membaca buku di Perpustakaan man Jadda wa Jadda, buku di Perpus Digital, sebelum belajar dimulai. Selasa (7/6/2022)


Tugas wajib anak membaca sebelum belajar minimal 15 menit itu, juga wajib laporan, sesuai koordinasi dengan guru mata pelajaran, serta kunjungan ke perpustakaan di Jam istirahat.

Perpustakaan Prabumulih, Man Jadda wa Jadda milik SMAN 2 (Foto: Andri)

Diketahui saat ini, Man Jadda wa Jadda memiliki belasan ribu eksemplar judul buku. Buku digital 401 judul, yang terdiri dari 5.350 eksemplar. Sedangkan offline judul buku sebanyak 6.291, Dengan jumlah buku 13.095 eksmplar.


Saat awak media Analisa Post datang untuk konfirmasi, Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Prabumulih, Hj Eva Yusnita MPd mengatakan,"Pentingnya Akreditasi perpustakaan diharapkan nanti dapat bermanfaat bagi peningkatan mutu sekolah. Selain itu, Akreditasi perpustakaan itu, merupakan rangkaian kegiatan proses pengakuan formal oleh lembaga akreditasi perpustakaan nasional, yang menyatakan bahwa lembaga perpustakaan telah memenuhi persyaratan untuk melakukan kegiatan pengelolaan perpustakaan."ujarnya.


Perpustakaan Prabumulih, Man Jadda wa Jadda milik SMAN 2 dinyatakan siap untuk di Akreditasi. Hal ini diungkapkan juga oleh Kepala Perpustakaan, Sri Marlia SPd saat diwawancara reporter Analisa Post.


Menurutnya, kesiapan perpustakaan untuk diakreditasi dinyatakan oleh tim Pembinaan dari Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan dan tim dari Perpustakaan Daerah Kota Prabumulih, pekan kemarin.


“Akreditasi perpustakaan dinilai penting karena merupakan wujud perkembangan sekolah, meningkatkan mutu dan kualitas sekolah. Dari hasil kunjungan, perpustakaan dinilai sudah lengkap dan memenuhi standar sebagai syarat untuk di akreditasi,” cetus Sri Marlia.


“Setiap sebelum memulai mata pelajaran itu aktivitas kunjungan di perpustakaan digital pada gawai masing-masing siswa, sedangkan perpustakaan konfensional belum dimaksimalkan, karena masih dalam tahap masa penyesuaian berdaptasi dengan masa normal baru. Saat ini di SMA 2 siswa belajar masih 50 persen tatap muka di sekolah,”ia menjelaskan.


“Jika sudah di akreditasi itu artinya perpustakaan sudah terstandar dan sudah mendapatkan pengakuan secara formal dari Lembaga akreditasi perpustakaan. Semoga nanti Perpustakaan Man Jadda wa Jadda segera mendapatkan akreditasi, sama seperti Gerakan Pramuka SMAN 2 sudah diakreditasi,” tambahnya.(Andri)


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari analisapost.com

492 tampilan0 komentar
bottom of page