Pertemuan Gibran dengan Ojol Ramai Dibicarakan Netizen
- analisapost

- 2 Sep
- 2 menit membaca
JAKARTA - analisapost.com | Pertemuan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka dengan sejumlah pengemudi ojek online (ojol) di Istana Wapres, Minggu (31/8), menyita perhatian publik. Namun, yang ramai diperbincangkan justru bukan isi dialog, melainkan penampilan salah satu peserta pertemuan yang hadir.

Dalam sebuah foto yang beredar di media sosial, salah seorang pengemudi ojol tampak mengenakan sepatu bermerek Nike Air Jordan. Berdasarkan penelusuran, sepatu tersebut diperkirakan memiliki harga di kisaran Rp 2 jutaan, tergantung model dan kondisi pasar.
Penampilan itu kemudian menuai reaksi beragam dari warganet. Sebagian mempertanyakan keaslian identitas pengemudi ojol tersebut. Mereka menduga, kehadiran ojol dalam forum bersama Wapres tidak sepenuhnya mewakili kondisi nyata para pekerja lapangan.
āOjol pakai Air Jordan, harga dua jutaan. Mau bohongin rakyat lagi? Apa nggak belajar dari demo kemarin?ā tulis seorang pengguna X (Twitter) yang mendapat banyak tanda suka.
Komentar lain juga bernada serupa. āSehari-hari narik ojol, tapi sepatunya hypebeast. Netizen diajak main drama lagi nih,ā ujar akun lain.
Meski demikian, ada pula yang menilai sorotan tersebut terlalu berlebihan. Beberapa netizen berpendapat bahwa pengemudi ojol juga bisa saja membeli sepatu mahal dari hasil kerja kerasnya.
āKerja ojol kan bisa penghasilan lumayan kalau rajin. Jangan langsung suudzon. Sepatu itu bisa juga hasil nabung lama,ā tulis warganet lain yang mencoba meluruskan perdebatan.
Kecurigaan netizen makin ramai setelah sebagian menilai pertemuan itu terkesan dibuat-buat. Warganet bahkan membandingkan langkah Gibran dengan ayahnya, Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), yang sempat mengunggah pertemuan dengan alumni Fakultas Kehutanan UGM.
Saat itu, unggahan Jokowi dinilai politis di tengah isu ijazah palsu.āKayak bapaknya aja, reuni UGM,ā komentar akun @glenndyperuge.
Sorotan publik juga tertuju pada pernyataan salah satu pengemudi ojol, Rahman Thohir, yang mengaku berasal dari Komunitas Drive Online Indonesia. Dalam pertemuan itu, Rahman menyinggung soal kondisi Jakarta yang belakangan diwarnai aksi demonstrasi hingga kerusuhan.
āKeadaan hari ini, karena terus terang dengan beberapa hari ini kami teman-teman ojek online terganggu dalam mata pencarian. Jumlah penumpang menurun, rasa was-was dalam narik, karena mengingat beberapa daerah eskalasi makin meningkat,ā ujar Rahman.

Pernyataan tersebut justru memicu kritik. Netizen mempertanyakan penggunaan diksi āeskalasiāĀ dan istilah ātarunaāĀ yang sempat dilontarkan Rahman dalam video pertemuan itu.
āāEskalasiā, ātarunaā? Are you kidding me right now???ā tulis akun nitezen.
Tak sedikit netizen yang meragukan bahwa para peserta benar-benar pengemudi ojol.
āPencitraan terosss. Kalian pikir kami ini bodoh apa? Mitra driver tidak ada yang seperti mereka-mereka,ā tulis akun @andipradana90.
Kecurigaan juga diarahkan langsung kepada Gibran. Beberapa komentar menilai pertemuan itu hanya settingan belaka. āTerlihat di menit 1.05 ātaruna di wilayah masing-masingā. Gibran udah mirip bapaknya, tukang settingan,ā tulis akun @sigit_supriyatna.
Hingga kini, pihak Istana Wapres belum memberikan tanggapan terkait sorotan publik atas penampilan ojol yang hadir dalam pertemuan tersebut.
Pertemuan Gibran dengan pengemudi ojol sendiri sebelumnya dimaksudkan untuk mendengar aspirasi para pekerja transportasi online, terutama terkait regulasi dan tantangan kesejahteraan. Namun, perdebatan di dunia maya tampaknya lebih fokus pada detail penampilan, bukan substansi pembahasan.(Dna)
Dapatkan update berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari di analisapost.com





Komentar