Petani Bawang Merah Mengeluh, Harga Tidak Stabil
top of page

Petani Bawang Merah Mengeluh, Harga Tidak Stabil

Diperbarui: 28 Jul 2022


Foto : Dokumentasi Pribadi

Bojonegoro, Analisa Post | Di masa pandemi ini harga kebutuhan pokok serba tidak jelas, kadang naik atau sebaliknya. Terbukti dimana harga bawang merah anjlok, sehingga petani bawang merah banyak yang terdampak kerugian, seperti yang dialami para petani bawang merah yang berada di desa Mojorejo Kecamatan Kedungadem Bojonegoro.

Foto : Dokumentasi Pribadi

Banyak petani bawang merah merasa mengeluh terkait harga bawang merah yang tidak stabil dan selalu turun, sehingga para petani memilih hasil panenya di bawa pulang, sehingga di desa Mojorejo tampak pemandangan bawang merah yang luar biasa di jemur di mana - mana.


Dari pantauan awak media yang di konfirmasi salah satu petani bawang merah, "Hasil panenya kok di bawa pulang padahal biasanya di tebas atau di borong." kata salah satu petani.


"Harga bawang merah tidak stabil sehingga para pemborong tidak berani, biasanya bibit 1 kwital di patok harga 10 juta tapi sekarang harganya anjlok bibit 1 kwintal harganya tinggal 2.5 juta, bisa sampai 5 juta. Tinggal lihat keadaan bawang merahnya dengan kondisi saat ini banyak petani bawang merah yang mengeluh rugi karena tidak balik modal." ujarnya.(Tom)

41 tampilan0 komentar
bottom of page