Rekrutmen Panwascam Diduga Banyak Berbau Titipan, LSM BPI Bangkalan Meminta Bawaslu RI Turun Tangan
top of page

Rekrutmen Panwascam Diduga Banyak Berbau Titipan, LSM BPI Bangkalan Meminta Bawaslu RI Turun Tangan

BANGKALAN - analisapost.com | Rekrutmen Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kecamatan tengah berlanjut pada tes wawancara. Dari 315 orang yang mengikuti seleksi tes tulis berbasis Computer Assisted Test (CAT) sejumlah 108 orang yang lolos. Dengan perhitungan dari sejumlah 18 kecamatan maka setiap kecamatan 6 calon yang lolos hasil CAT.

Aroma titipan dan intervensi dari politisi ataupun birokrasi diduga kuat terjadi pada pelaksanaan rekrutmen Panwaslu Kecamatan. Hal itu ditunggangi kepentingan elit politikus setempat. Dugaan ini bisa berakibat pada pelaksanaan Pemilu nantinya tidak berkualitas.


Pasalnya, proses pengawasan menjadi tidak maksimal, karena rekrutmen tidak dilakukan secara natural.


Oleh karena itu, Bawaslu RI diminta untuk turun tangan agar persoalan rekrutmen ini bisa ditindaklanjuti dengan mengirimkan tim pengawas rekrutmen. Apalagi, tes wawancara yang cenderung bersifat subjektif. Hal itu disampaikan Pengurus Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggara Negara dan Pengawas Anggaram Republik Indonesia (BPI KPNPA RI) Kabupaten Bangkalan Yodika Saputra.


Berdasarkan hasil pengamatan situasi dilapangan Dia meminta agar Bawaslu bersikap terbuka dan transparan terkait proses rekrutmen Panwaslu. Sebab, ada dugaan proses rekrutmen terdapat titipan dari tokoh maupun kelompok tertentu.


Menurutnya, kalau ada indikasi intervensi politisi ataupun birokrasi ke Bawaslu Kabupaten soal Panwaslu Kecamatan ini menjadi bahaya. Sebab jika benar-benar terbukti terjadi maka percuma bagi masyarakat umum yang ikut mendaftar menjadi Panwaslu kecamatan.


“Apalagi politisi partai, mereka berlomba memasukkan orang-orangnya jadi Panwaslu. Itu yang perlu diwaspadai. Bahkan ada yang terang-terangan mengklaim. Jelas ini indikasi yang perlu diwaspadai Bawaslu Kabupaten,” terangnya, Kamis (20/10/2022).


Oleh karena itu menurutnya Bawaslu Kabupaten harus cermat menyangkut persoalan titipan yang beredar dalam masyarakat. Ditambah adanya dugaan oknum Bawaslu yang bermain setoran.


“Kalau ingin masuk anggota Panwaslu harus setor sekian-sekian. Itu juga jangan sampai terjadi di Bangkalan. Rekrutmen Panwaslu Kecamatan jangan ada titipan dan setoran uang,” ungkapnya.


Pada pengumuman Bawaslu, tahapan rekrutmen saat ini berlanjut pada tes wawancara. Tes tersebut berlangsung dari 19-21 Oktober 2022, setelah sebelumnya dilaksanakan tes tulis CAT.


Menanggapi penyampaian Yodika tersebut Ahmad Mustain Shaleh Ketua Bawaslu Kabupaten Bangkalan meminta agar BPI KPNPA RI memperkuat dugaannya tersebut dengan support data akurat sebagai wujud perbaikan dan bukan mengesankan hanya menakuti Bawaslu Bangkalan belaka.


“Kalau hanya indikasi dan indikasi semua bisa berkomentar. Coba silahkan buka, siapa yang intervensi dan titip. Katanya ada uang, uangnya berapa. Dikasihkan atau yang meminta siapa. Katanya ada intervensi, bentuk intervensinya seperti apa. Kalau hanya katanya dan katanya semua bisa bilang. Mereka lupa kalau yang ada saat ini Bawaslu Bangkalan diiisi orang-orang berintegritas. Sudah banyak bukti nyata Bawaslu Bangkalan perbaiki demokrasi Madura lebih baik dan dinamis,” ujar Mustain tegas.


Sebab baginya Pemilu 2024 menjadi momentum menjadikan demokrasi Bangkalan berkualitas berintegitas. Jadi jauh panggang dari api, kalau mengira Bawaslu Bangkalan takut pada intervensi. Dia menyarankan untuk belajar pada Pilkada 2018 dan Pemilu 2019, apakah Bawaslu Bangkalan takut pada tekanan, ancaman dan intervensi? Jawabannya secara tegas dia menyatakan TIDAK.


“Jadi percuma kalau hanya koar-koar tanpa data yang jelas. Ayo buka sekalian, atau jangan-jangan ini hanya cara menakut-nakuti kami. Dan kami tidak pernah takut,” tegas Ahmad Mustain Saleh, Ketua Bawaslu Kabupaten Bangkalan mengakhiri tanggapannya.(MzL)

29 tampilan0 komentar
bottom of page