SURABAYA - analisapost.com | Bicara tentang tentang profesi mungkin salah satunya juru tulis punya peranan penting dan berdampak bagi banyak orang. Perannya dalam mengedukasi masyarakat, menulis menyampaikan informasi, selalu siap menghadapi situasi secara langsung, diantaranya di tahan, disandera, hingga tewas.
Kekerasan yang mereka alami memang disebabkan oleh profesi yang mereka jalani untuk sebuah informasi. Mereka tidak jarang di ancam, Kadang kala dijadikan alat untuk menekan pemerintah atau kelompok tertentu dengan motif faktor politik, ekonomi atau bahkan keduanya.
Dalam masyarakat, ketika mereka mengalami ketidak adilan bagi kaum papa, Si penulis mencoba menuliskan kisahnya. Tujuannya ada hal yang bagus dan pantas untuk di tampilkan, dengan kalimat indah sehingga seluruh masyarakat di dunia tau akan kebaikan dan keindahan itu.
Tetapi adakah yang memperhatikan nasib para penulis. Saat masyarakat demo untuk kenaikan gaji, mereka hanya bisa menuliskan beritanya. Mereka tidak sedikitpun meminta gaji. Sebab tidak semua penulis digaji terutama mereka-mereka yang lahir dari independen, media yang berdiri tanpa ada investor atau tanpa ada tangan-tangan dari pemerintah.
Adakah yang memperhatikan nasib para penyambung lidah ketika mereka berlari untuk mendapatkan momen yang bagus penuh dengan resiko, tetapi di sisi lain masyarakat menikmati fasilitas dari pemerintah dengan enak.
Sudah seharusnya pemerintah memperhatikan nasib para penulis. Karena tanpa disadari, profesi tersebut merupakan 5 pilar yang berada di garda terdepan demi negaranya. Seharusnya ada kompensasi buat pekerjaan tersebut.
Kami yang dilapangan. Kita berjalan di terik matahari kadang haus dan lapar, Itu semua dilakukan Untuk mendapatkan moment yang berbeda. Kita di undang dapat makan syukur, tidak pun ngak apa-apa. Tapi meski kita di pandang sebelah mata, kita bangga dengan profesi kita yang tidak banyak orang paham. Juru tulis adalah pekerjaan yang tidak pernah orang bisa memahami dan tidak banyak peminatnya.
Karena ini bekerja memberikan informasi kepada masyarakat, kita memberikan berita melalui internet yang mudah di akses oleh masyarakat, jadi kita berharap pemerintah mau memperhatikan.
UNTUK PERHATIAN
Kepada Yth
Sang Penguasa dan semua Pejabat
Salam Sejahtera
Dengan hormat melalui tulisan ini, saya ingin menyampaikan suatu unek-unek sebagai penulis. Meskipun kami selalu mengikuti aturan-atauran yang di berikan oleh pemerintah, Dalam hal ini, kami tidak akan membahas aturan pemerintah, tetapi kami ingin mengatakan pernahkah sang penguasa dan pejabat lainnya terfikir bahwa profesi kami ini sangat membahayakan bagi diri kami sendiri dan keluarga kami.????
Tetapi kami tidak memikirkan itu karena tanggung jawab dalam profesi. Ketika ada wabah penyakit seperti saat ini di mana pandemi menyerang manusia, kami bisa membantu masyarakat luas memberikan pencerahan dan kami masuk tanpa berfikir kami terkena atau tertular penyakit itu.
Penguasa seakan meng-anak tirikan kami. Kami katakan itu karena, coba fikirkan saat tulisan kami di kecam dan disalahkan ketika pemberitaan tidak ada konfirmasi atau koordinasi sehingga masyarakat heboh. Itu menandakan bahwa masyarakat mempercayai tulisan kami dalam pemberitaan.
Dalam hal itu, seharusnya pejabat lainnya bisa menilai karena kami belum mendapatkan tunjangan dari pemerintah, bahkan kami selalu di bedakan. Tapi kami tetap iklas bekerja walaupun kadang kata-kata kami keras.
Kami juga ingin memberitahukan bahwa kami mempunyai keluarga yang harus kami hidupi. Mereka selalu menunggu kedatangan kami tanpa mengetahui kondisi kami yang sesungguhnya.
Apakah ada yang pernah menayakan perasaan kami ketika keluarga kami datang dan menayakan "di gaji berapa?? apakah ada uang untuk bayar sekolah?? apakah ada uang untuk bayar RS ?? Kami selalu menjawab dengan tersenyum "tenang pasti ada" itu yang selalu kami sampaikan kepada keluarga meskipun kenyataannya belum tentu benar.
Adakah yang mau memperjuangkan nasib kami ketika di sekap, di sandera, di siksa, di bunuh bahkan hilang tanpa kabar ????? adakah keadilan buat mereka ??? sangat terlihat perbedaannya dengan masyarakat yang mencari keadilan demi rupiah sedangkan mereka memiliki penghasilan.
Kami hanya menggelengkan kepala dan terpana melihat kesibukan para pejabat dan pemimpin yang sibuk dengan dana untuk mereka-mereka pekerja yang sudah memiliki penghasilan tiap bulannya dan lumayan untuk bisa beli emas. Tetapi bagaimana dengan kami para juru tulis ????
Adakah yang memikirkan nasib kami, adakah tunjangan untuk hari tuanya, adakah tunjangan buat keluarganya jika kami tiada nanti ?? adakah penghargaan yang bisa di banggakan keluarga kami dan hidupnya aman jika kami terbunuh?
Lihatlah yang ada di depan mata kalian sekarang. Negara di serang wabah pandemi covid-19. Kami bekerja tak pernah mengenal hari, tanggal merah, hujan dan panas.
kami beda dengan LSM, kami bekerja untuk masyarakat dari kaum papa bahkan sampai kalangan atas. Kami berharap bapak penguasa dan pejabat lainnya mau melihat kami tanpa memandang sebelah mata karena kami adalah salah satu dari 5 pilar.
Salam Hormat
(Red)
댓글