Shaolin dari Kuil Songshan Tiongkok, Meriahkan Imlek di Surabaya
top of page

Shaolin dari Kuil Songshan Tiongkok, Meriahkan Imlek di Surabaya

Diperbarui: 8 Feb

SURABAYA - analisapost.com | Pendekar 'Shaolin Turun Gunung' ini sebutan untuk murid dari Kuil Shaolin Songshan Zhengzhou Henan Tiongkok yang datang di Pakuwon Trade Centre (PTC) Surabaya, Rabu (7/2/24)

Salah satu jurus yang ditampilkan murid dari Kuil Shaolin Songshan Zhengzhou Henan Tiongkok
Salah satu jurus yang ditampilkan murid dari Kuil Shaolin Songshan Zhengzhou Henan Tiongkok (Foto: Div)

Even "Prosperous Lunar Festival" ini, menghadirkan 6 orang pendekar Shaolin di Surabaya. Mereka mengeluarkan seni beladiri kungfu, ciri khas Shaolin yang dikenal dengan kekuatan dan kecepatannya serta bermanfaat untuk kesehatan di depan masyarakat Indonesia.


"Untuk Shaolin, mereka tampil mulai tanggal 2-11 Februari pukul 17.00-18.00 dan 19.00-20.00 yang akan menghibur para pengunjung," ujar Christy Lucia Tim Sosial Media PTC kepada awak media AnalisaPost.


Pertunjukan "Shou of Shaolin" ini disajikan dalam bentuk drama theatrical yang menceritakan tentang perjalanan seorang murid belajar dari kecil hingga dibesarkan di Kuil Shaolin Songshan.

Pertunjukan yang disajikan dalam bentuk drama theatrical
Pertunjukan yang disajikan dalam bentuk drama theatrical (Foto: Div)

Kuil yang terletak di pegunungan Songshan, dikenal sebagai tempat lahir Kungfu. Kata Song berarti (Gunung) Shaolin (hutan kecil). Jadi Kuil Shaolin artinya kuil yang berada di hutan gunung Shaoshi. Shaolin akhirnya terkenal karena para biksu prajuritnya yang ahli dalam berlatih Kung Fu.


"Shaolin merupakan rumah spiritual untuk semua murid Shaolin. Kuil Shaolin ini memberikan nilai-nilai perdamaian, persahabatan, kesehatan, kebahagiaan dan warisan budaya serta merupakan budaya tradisional Tiongkok yang sangat baik," ujar Chen Yuwu Suhu dari salah satu Shaolin.


"Melalui Shaolin Kung Fu, kami menyatukan manusia dan budaya dari negara dan wilayah berbeda. Kungfu menyatukan kita dan membuat kami lebih toleran dan terbuka. Shaolin merupakan perwujudan warisan nilai budaya," katanya.


Pemaparan tentang Shaolin disimak oleh awak media AnalisaPost hingga memberikan kesan tersendiri terhadap mereka saat di tanya terkait kegiatan sehari-hari selama di Kuil. 6 Shaolin ini yakni Chen Yuwu, Huang Lijun, Yang Dewen, Chen Lili, Che Junwei dan Li Siwen.

Chen Yuwu (tengah) selaku ketua mewakili yang lainnya bercerita tentang Kuil Shaolin
Chen Yuwu (tengah) selaku ketua mewakili yang lainnya bercerita tentang Kuil Shaolin (Foto: Div)

Chen Yuwu selaku ketua mewakili yang lain, menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada masyarakat Indonesia khususnya Surabaya dan media. Ia berharap ilmu pengetahuan Shaolin yang luhur untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat bisa dikembangkan di Indonesia sehingga dapat di kenal sekaligus mewarisi budaya tradisional Shaolin Tiongkok. (Dna/Che)


Dapatkan berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari dan ikuti berita terbaru analisapost.com di Google News klik link ini jangan lupa di follow.

bottom of page