top of page

UKWMS Gelar Symposium 2024: Masyarakat Harus Cerdas dan Kritis

SURABAYA - analisapost.com | Fakultas Filsafat Universitas Katolik Widya Mandala (UKWMS), gelar International Symposium 2024. dengan tema 'The Internationalization of Democracy', Jumat (10/5/24)

Prof. Anita Lie, Ed.D., sebagai pembicara International Symposium 2024
Prof. Anita Lie, Ed.D., sebagai pembicara International Symposium 2024 (Foto: Charles)

Acara dilaksanakan di Widya Mandala Hall UKWMS, Kampus Pakuwon City sebagai respon atas perkembangan teknologi dan informasi yang menyoroti kualitas demokrasi dan pentingnya pendidikan masyarakat di lingkup internasional. Hadir sebagai pembicara diantaranya Prof. Anita Lie dan Yanuar Nugroho, Ph.D.


Prof. Anita Lie, Ed. D., Guru Besar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UKWMS selaku salah seorang pembicara dalam sesi pleno kegiatan tersebut menyampaikan bahwa Educting the Demos for a just and Prosperous Society menyoroti pentingnya pendidikan masyarakat yang berkualitas agar adil dan sejahtera.


"Kenapa pendidikan masyarakat ini penting, karena politik yang baik itu membutuhkan tidak hanya aktor saja, namun juga publik yang baik agar dapat menginspirasi gerakan yang sama dari manapun," ujarnya.


Hal ini disampaikan karena erat kaitannya dengan Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) dan Human Development index (HDI) Indonesia yang diungkapkan oleh Anita mengalami penurunan.


"Contoh faktor yang mempengaruhi sangat beragam, mulai dari korupsi, politk dinasti, dan kurangnya akuntabilitas, mulai dari politisi, pimpinan legeslatif hingga yudikatif harus dikontrol juga dan pada akhirnya ke rakyat juga," jelasnya.


"Oleh karena itu, masyarakat harus cerdas dan kritis dalam berdemokrasi yang baik, contohnya dalam pemilihan anggota legislatif. Penting bagi kita untuk bisa mempelajari, mencari tahu latar belakang mereka agar kita tidak salah pilih," ucap Prof Anita.

Prof. Anita Lie, Ed.D., dan Drs.Kuncoro Foe G.Dip.Sc.,Ph.D.,Apt saat pemberian cinderamata
Prof. Anita Lie, Ed.D., dan Drs.Kuncoro Foe G.Dip.Sc.,Ph.D.,Apt saat pemberian cinderamata (Foto: Charles)

Anita juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap kecenderungan masyarakat yang lebih memilih berdasarkan popularitas daripada rekam jejak.


"Langkah utama yang harus dilakukan adalah melek politik, wawasannya diperluas dengan sering mengadakan diskusi politk karena peran rakyat melakukan evaluasi pemerintah sangat diperlukan dan jangan lupa jurnalis itu juga penting sebagai pilar ke empat. Jurnalis sebagai kontrol meskipun ada yang pro pemerintah, pro stastu quo hingga jurnalis oposisi tetapi fungsinya harus berjalan," ungkapnya.


Sementara Rektor UKWMS Drs.Kuncoro Foe G.Dip.Sc.,Ph.D.,Apt meyampaikan bahwa Internasional Symposium merupakan acara rutin 2 tahunan yang dilakukan Fakultas Filsafat UKWMS sebagai kontribusi kepada masyarakat.


"Kegiatan edukasi ini menjadi jembatan untuk saling berdiskusi antar filsuf dengan mengajak bidang keahlian lain seperti pendidikan, sosial, ekonomi maupun politik karena ilmu filsafat diharapkan bisa memberikan warna," terangnya.


"Pada dasarnya kegiatan ini ingin mendidik dan mengajak kaum muda untuk menantang kaum pendidik dan para peneliti yang terlibat dalam pendidikan kegaiatan anak muda," papar Kuncoro kepada awak media.


"Jangan phobia akan dunia politik dan jangan berpikir pendek ibarat sebuah pakaian satu ukuran tidak mungkin cocok untuk semua makanya kehadiran peneliti-peneliti sangat di butuhkan agar tidak melihat satu aspek saja," tutupnya mengakhiri.


Acara ini juga mengundang pembicara lain dari berbagai negara mulai dari Amerika, Melbourne, Singapura, Filipina, Kamboja, dan Indonesia untuk saling berdiskusi dan belajar pengetahuan lokal khas masing-masing tempat mengenai demokrasi.(Che)


Dapatkan berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari dan ikuti berita terbaru analisapost.com di Google News klik link ini jangan lupa di follow.


Editor: Dewi

1.218 tampilan0 komentar

Comments


bottom of page