top of page
Gambar penulisanalisapost

Warga Ramai-Ramai menolak Bingkisan Bupati


Foto : Tom

Bojonegoro, Analisa Post | Puluhan warga ini mengaku jengkel dikatakan menjarah bingkisan lebaran yang sengaja diberikan seseorang pada Rabu 19 Mei 2021 menjelang maghrib seminggu yang lalu. Melalui Kepala Dusun Sumberwungu, Desa Kepohkidul akhirnya bingkisan yang dikumpulkan warga tersebut segera dikembalikan ke kantor kecamatan setempat.


Samudi kepala desa Kepohkidul kecamatan Kedungadem Kab Bojonegoro, saat di konfirmasi membenarkan terkait warganya yang mengembalikan bingkisan PPKM atau lebaran yang berasal dari Bupati Bojonegoro.


Alasannya bikisan itu di kembalikan karena warganya dianggap menjarah bingkisan, bahkan Samudi Kepala desa Kepohkidul di laporkan seseorang karena dianggap memicu warganya melakukan penjarahan .


Akhirnya puluhan warga mengumpulkan bingkisan tersebut di rumah Kepala dusun Sumberwungu, desa Kepohkidul dan selanjutnya bikisan itu di kembalikan ke kantor kecamatan setempat.


Kasun Sumberwungu Purwanto benar benar tdk tahu terkait bingkisan lebaran ini, "karena warga mengembalikan ya kita bawa ke kecamatan, setibanya di kecamatan Kedungadem bingkisan yang di kembalikan warga ini tdk di terima, sehingga Kasun konsultasi dengan Kepaladesa selaku atasannya."Ujarnya.


Kepala Desa juga tdk berani memutuskan karena sudah di laporkan seseorang terkait bingkisan tersebut, akhirnya Kasun oleh pegawai piket kecamatan disuruh mengembalikan bingkisan tersebut ke kantor BPBD kabupaten Bojonegoro.


Samudi Kepaladesa Kepohkidul yang juga mempunyai nama besar Jhon Decker ini Adukan camat ke polisi, karena camat Kedungadem di anggap menyalahi aturan karena menyuruh seseorang memasuki wilayah desa Kepohkidul.


Membagikan bingkisan PPKM/lebaran secara diam diam menggunakan mobil milik pemkab yang berplat merah dikaburkan dengan plat hitam tanpa koordinasi dengan pihak desa Kepohkidul dan tanpa di dampingi satupun pegawai kecamatan, itupun dilakukan menjelang mahgrib.


"Ini adalah tindakan ilegal dan provokatif yang bisa menimbulkan kerusuhan warga masyarakat, sehingga saya selaku kepaladesa tidak mau warga kami di sebut penjarah,"pungkasnya (Tom/Lok)

24 tampilan0 komentar

Comments


bottom of page