top of page

Tambah 2 Guru Besar Baru, Perkuat Jajaran Universitas Hang Tuah

SURABAYA - analisapost.com | Rektor Universitas Hang Tuah (UHT), Prof. Dr. Ir. Supartono, MM., CIQaR kembali mengukuhkan dua guru besar baru di Gedung Graha Samudera Ganesha (GSG), pulau Benggala Kampus Laut Biru, jalan Arif Rahman Hakim 150 Keputih Surabaya, Selasa (01/8/23).

Pengukuhan dua Guru Besar di Universitas Hang Tuah, Selasa (1/8/23)
Pengukuhan dua Guru Besar di Universitas Hang Tuah, Selasa (1/8/23) (Foto: Istimewa)

Kedua guru besar tersebut yaitu Prof. Dr. Rima Parwati Sari, drg., M.Kes., PBO dibidang ilmu Biologi Mulut dari prodi S1 Fakultas Kedokteran Gigi yang telah berdiri sejak tahun 1997, Prof Rima merupakan Guru Besar ke 22 Universitas Hang Tuah (UHT) dan Prof. Dr. Chomariyah, S.H., M.H dibidang ilmu Hukum pada prodi S1 & S2 Fakultas Hukum, merupakan sosok Guru Besar UHT yang ke 23, sejak Universitas Hang Tuah mulai berdiri pertama kalinya di bulan Mei tahun 1987.


Supartono mengungkapkan acara pengukuhan baru saja selesai berlangsung. "Ini merupakan sebuah momentum besar yang di tunggu oleh semua dosen dalam awal proses perjalanan meniti karir menuju puncak karirnya untuk menjadi seorang Profesor," ujarnya dalam sambutan.


Guru Besar merupakan sebuah amanah dan gelar tertinggi dalam dunia pendidikan, sehingga kontribusi untuk dunia pendidikan serta keteladanan dalam segala hal sebuah moment prestasi membanggakan keluarga dan perguruan tinggi tempatnya mengabdi dan bekerja ini harus bisa dijadikan momentum sebuah inspirasi acuan maju untuk seluruh teman SDM dosen pengajar lainnya.


Ia optimis untuk setiap tahunnya ke depan akan ada lagi para Guru Besar baru yang lahir di Universitas Hang Tuah, karena pencapaian Guru Besar ini bukan hanya sekedar prestasi pribadi dari Dosen yang bersangkutan, akan tetapi ini juga berimbas kedepannya kelak akan membawa nama harum, nama baik untuk pencapaian prestasi akreditasi nilai unggul dari instansi akademik dari perguruan tinggi tempat para Guru Besar Lahir.

Apresiasi dinobatkan menjadi dua guru besar melalui skep kemenristekdikti Anwar Makarim, Prof. Dr. Rima Parwati Sari, drg., M.Kes., PBO menjabat sebagai Guru Besar kedokteran gigi bidang Biologi Mulut serta Prof. Dr. Chomariyah, S.H., M.H, guru Besar bidang Ilmu Hukum berdasar prestasi dan gelar akademik yang dimilikinya, juga disampaikan oleh dr. Ivan Rovian, M.Kp, mewakili Prof. Dr.Dyah Sawitri, SE., MM, Kepala Lembaga LL Dikti VII wilayah Jatim yang sedang berhalangan hadir karena ada tugas.


"Prosentasi keberadaan jumlah Guru Besar menunjukkan sebuah legalitas pengakuan kompetensi akademik keilmuan di sebuah Universitas. Semakin banyak universitas dalam melahirkan dan mengukuhkan Guru Besar, akan semakin banyak pula pakar pakar keilmuan yang berada di dalam dan dimilikinya," tambahnya dalam pidato yang dibacakan.


Dalam Pidato Orasi pengukuhan Prof. Rima mengenai” Potensi Stichopus dan Anodara Granosa sebagai bahan Tissue Engineering dan Regenerative Medicine di bidang Kedokteran Gigi” Regenerative Medicine merupakan sebuah upaya usaha pengobatan mengganti jaringan organ tubuh yang rusak diakibatkan dari suatu penyakit.


Methode keilmuan Regenerative Medicine dikembangkan dengan tujuan agar bisa melakukan pengobatan penyembuhan menormalisasikan pemulihan pada jaringan yang rusak akibat factor dari penyakit, dapat segera dipulihkan dan disembuhkan kembali penyakit dan jaringannya menjadi normal secara alami dengan harapan meminimalisir terjadinya Defek atau cacat permanen.

Foto bersama usai pengukuhan
Foto bersama usai pengukuhan (Foto: Istimewa)

Novelty penemuan bahan Cangkang Anandara Granosa yang terdiri dari 100% Kalsium Karbonat dapat disintesis menjadi Bhipasic Calsium Phosphate yang dapat digunakan mengembangkan Bone Graft dan bentuk enkapsulasi untuk perawatan Pulp Capping. Kandungan asam Hyaluronat dari Stichopus Hermanni merupakan polimer natural untuk penyembuhan ulser bahan enkapsulasi perawatan pulp capping, serta Adhesive untul pelekatan sel pada Bone Graft.


Sementara Prof. Dr. Chomariyah dalam pidato Orasinya berjudul “ Precautionary dan Fisheries Governance mengatakan sebagai Solusi Pengelolaan Sumberdaya Ikan Dalam rangka menjaga Kelestariannya agar Berkelanjutan” Keadaan perikanan dunia saat ini sedang mengalami Overfishing, Illegal Fishing dan Climate Change.


FAO sebagai badan pangan Dunia mengambil solusi strategi berupa Blue Transformation, sebuah strategi Visioner yang bertujuan meningkatkan peran system pangan akuatik dalam memberi makan populasi dunia yang terus bertambah dengan menyediakan kerangka hukum kebijakan dan teknis yang diperlukan untuk mempertahankan pertumbuhan dan inovasi. Prinsip kehati hatian dan tata kelola perikanan sebagai solusi dari pengelolaan sumber daya ikan agar dalam waktu jangka panjang kedepan masih dapat dimanfaatkan keberadaan ikannya secara berkelanjutan.


Prosesi acara di hadiri oleh sejumlah undangan dari anggota Senat Universitas Hang Tuah sendiri, Kepala Lembaga LL Dikti VII Jatim yang diwakili oleh dr. Ivan Rovian, M.Kp, Rektor dan pimpinan perguruan Tinggi sahabat, komandan Kodiklatal, Seskoal, Gubernur AAL, dan STTAL, Ketua Pengurus, Pengawas dan Anggota Pembina Bidang Umum serta pengurus harian Yayasan Nala, seluruh anggota Dewan Senat UHT, Guru besar UHT & Tamu, serta para Dekan dan Kasatker di Lingkungan UHT dan keluarga besar Dua orang profesor.


Dapatkan update berita pilihan dan berita terkini setiap hari dari analisapost.com

113 tampilan0 komentar
bottom of page