Belajar Nilai Kemanusiaan Bersama Dr. Carina Joe Pemilik Hak Paten Vaksin Covid-19 AstraZeneca

SURABAYA - analisapost.com | Pada masa covid - 19 seluruh masyarakat diwajibkan melakukan vaksin meskipun tidak semua mau melakukannya dengan berbagai alasan.

Dr. Carina Citra Dewi Joe pemilik paten vaksin AstraZeneca (kiri) didampingi oleh Erlyn Erawan,PsyD (kanan) bagian Kantor Urusan Internasional (Foto: Charles)

Namun diakui banyak yang terselamatkan berkat vaksin. Kalau dikatakan apa ada efek sampingnya pastinya ada. Hal ini disampaikan oleh Dr. Carina Citra Dewi Joe dibalik terciptanya dan pemilik paten vaksin AstraZeneca.

Awak media AnalisaPost mencoba menggali lebih dalam mengenai vaksin ini. Ternyata wanita ini berasal dari Indonesia. Ia adalah peneliti di Jenner Institue University Oxford, seorang ilmuwan yang bertugas memungkinkan vaksin covid - 19 AstraZeneca bisa digunakan di seluruh dunia.

Usai memberi orasi kepada para wisudawan UKWMS, Carina joe didampingi oleh Erlyn Erawan,PsyD bagian Kantor Urusan Internasional menyampaikan bahwa Carina sudah menciptakan dan memperoleh hak paten untuk vaksin AstraZeneca berasal dari Oxford Inggris.

"Kami sangat bersyukur dan berterima kasih karena Dr. Carina bersedia hadir disini dan memberikan kata sambutan buat wisudawan kami. Ini hari yang sangat berharga karena kalau didengarkan orasinya tadi jelas bahwa Carina saat ini lebih fokus pada sisi kemanusiannya tanpa berpikir mencari profit," ujar Erawan.

"Semua orang berhak mendapatkan vaksin tanpa melihat status ekonomi. Inilah misi dan ciri khas akan ditanamkan kepada para wisudawa kami agar dapat berkarya ditengah masyarakat. Di sini kami mengajarkan para mahasiswa agar peduli, komitmen dan antusias,"terangnya.

Selanjutnya Dr. Carina menceritakan," pertama kali saya diundang oleh UKWMS, saya datang dengan senang hati. Hari ini study mereka telah selesai. Tetapi study kehidupan jauh lebih panjang. Proses penemuan vaksi itu dikembangkan kurang lebih tidak sampai setahun tepatnya 354 hari. Sekarang ini sudah diproduksi 1 milyar dosis kurang dari 100 hari cuma itu tahun lalu," ungkapnya.

Ia juga menerangkan bahwa ada 6 orang pemegang hak paten vaksin virus corona Oxford-AstraZeneca karena bidangnya berbeda-beda salah satunya adalah dirinya. Lebih lanjut Carina memaparkan, dirinya memegang hak paten tentang manufacturing scale up atau produksi dalam skala besar. Intinya Carina Joe adalah menemukan cara agar vaksin AztraZeneca bisa diproduksi lebih banyak dan bisa diberikan ke masyarakat.

"Dengan teknologi canggih kita mampu memprodusi 1 milyar kurang dari 50 hari dimana berfungsi menanggulangi pandemi berikutnya. Akibat adanya covid-19 kita mengalami kerugian triliuan dollar. Karena kita ilmuan serta berdasarkan pengalaman didapatkan selama kerja dibidang biologis, karakter sel itu apa yang dibutuhkan agar dapat membuat vaksin lebih cepat dan tinggi hasilnya. Jadi melihat lalu melakukan eksperimen kemudian lihat datanya."terangnya.

Apakah ada Efek Samping dari Vaksin AstraZeneca

Jadi setiap vaksin atau obat itu ada efek sampingnya atau dapat dikatakan setiap obat belum tentu cocok buat semua orang. Dampaknya bisa demam, menggigil dll. Karena itu sebenarnya sistem imun kita sudah direduksi.

Harapan terbesar bagi wisudawan adalah agar mereka tidak pernah berhenti belajar karena baru lulus saat ini tapi untuk hidup kedepannya lebih banyak pilihan, terpenting sesuai passion mereka. Untuk mulai karier jangka panjang jangan ikut ikutan teman pesan Carina.

Pesan Untuk Masyarakat

Bagi masyarakat sering kali takut akan vaksin. Itu kita tidak bisa paksa. Terpenting adalah memberi penjelasan tentang manfaat vaksin buat masyarakat dan dampaknya dapat melindungi keluarga mereka. Karena memang ada yang tidak bisa divaksin dikarenakan status kesehatan.(Che)

Dapatkan update berita pilihan dan berita terkini setiap hari dari analisapost.com 

#UKWMS #AstraZeneca #Jokowi #Covid-19 #Oxford