Potensi Banjir Susulan Diprediksikan Akan Menenggelamkan Kampung Renteng dan Dusun Bondeli
top of page

Potensi Banjir Susulan Diprediksikan Akan Menenggelamkan Kampung Renteng dan Dusun Bondeli

LUMAJANG - analisapost.com | Verifikasi data aktual tim Pakar Kebencanaan IKA ITS terkait potensi banjir susulan akibat berpindahnya aliran lahar yg baru, potensi banjir susulan ini diprediksikan akan menenggelamkan Kampung Renteng dan Dusun Bondeli bila terjadi hujan besar serta longsoran material dari atas.


Rekomendasi terkait pengendalian banjir susulan ini adalah normalisasi sungai dan sifatnya urgent mengikuti perkiraan curah hujan yg semakin tinggi diakhir desember serta besarnya material vulkanik yg telah memenuhi besuk kobokan dan sekitarnya. Normalisasi aliran sungai yang tepat dengan cara yg massive serta terukur diharapkan dapat meminimalkan potensi bencana banjir yang besar ini.

Foto : Istimewa

14 hari masa darurat bencana erupsi Semeru masih meninggalkan ancaman serius. Salah satunya adalah potensi aliran brutal yang tidak hanya berupa air tetapi juga membawa material vulkanik, baik dari tumpukan yang telah ada hasil erupsi tanggal 4 Desember maupun material guguran baru. Potensi ancaman tersebut diprediksi bisa terjadi selama musim hujan sampai 3 bulan ke depan.


Di satu sisi, tindakan mitigasi atau pencegahan bencana sekunder susulan tersebut masih dilakukan secara parsial, dikarenakan berbagai faktor diantaranya belum adanya tim kaji cepat yang secara intens dan terintegrasi fokus pada mitigasi bencana sekunder tersebut. Sehingga pemangku kebijakan cenderung melakuka pencegahan yang bersifat reaktif dan tambal sulam.


Oleh karena itu sejak awal H plus 1 Kompartemen Kebencanaan IKA ITS bersama dewan pakar yang terdiri dari akademisi ITS melakukan peran penting tersebut. Sampai pada hari ini tim yang terdiri dari Dr. Umboro sebagai ketua dengan anggota yang terdiri dari Dr. Yeyes Mulyadi, Wahyudi PhD, Haris, ST.MT, dan Ginanjar Wardoyo, ST,MT, CEIA. Bersama tim comdev yang terdiri dari Yazid Bustomi dan Saiful Hasan menyampaikan hasil kajiannya terkait Normalisasi Sungai dan Infrastruktur kepada Bupati Lumajang yang karena berhalangan hadir diwakili Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Ir. Nugroho Dwi Atmoko.

Foto : Istimewa

Dr. Umboro menjelaskan secara detail titik-titik yang harus dilakukan normalisasi dengan teknik pengerukan berupa alur yang lurus tepat di bawah jembatan Gladak perak. Proses tersebut memperhatikan ukuran elevasi, dan simulasi alur sungai jika dilakukan normalisasi, bendungan.


Simulasi menggunakan LIDAR modelling. Hasil simulasi menunjukkan jika normalisasi yang saat ini sudah dilakukan tidak segera dirubah teknik dan arahnya justru akan menimbulkan brutalnya aliran yang mengarah ke desa kampung renteng, bondeli, bahkan jika banjir besar akan menghabiskan kawasan lebih luas di candipuro. Hasil simulasi LIDAR modelling tersebut menghasilkan skenario skenario yang bisa dipilih dalam normalisasi sungai aliran lahar Semeru.


Melanjutkan rekomendasi dan skenario tersebut, Ginanjar menyampaikan bahwa kerja normalisasi harus dilakukan secara terintegrasi baik hulu dan hilir , saat ini yang dilakukan masih terpusat di hulu di bawah jembatan Gladak perak, sehingga justru menimbulkan cekungan atau alur dalam, sementara di hilir masih menumpuk material, sehingga jika banjir datang air justru meluber disitu dan akhirnya akan mengalir deras melewati tanggul yg sudah jebol ke area pemukiman.

Foto : Istimewa

Wahyudi PhD menambahkan Tanggul sementara yg dibikin saat ini hanya terbuat dari pasir tumpukan.Kenapa tidak memanfaatkan batuan-batuan besar yg ada, sehingga harus direkayasa ulang teknik penanggulan sesuai skenario hasil simulasi LIDAR modelling.


Selanjutnya Dr. Yeyes menyoroti terkait proyek jembatan gantung sementara yang saat ini dalam proses pengerjaan. Yeyes menunjukkan adanya dua titik rawan longsoran di akses jalan utama menuju proyek jembatan gantung. Jika titik longsoran tersebut tidak segera ditangani akan potensi terjadi longsoran karena dilewati kendaraan proyek dan guyuran air hujan. Jika longsoran terjadi makan akan terkunci pekerjaan jembatan gantung di Gladak perak tersebut.


Dalam audiensi ini Nugroho selaku pemangku kebijakan mengakui mendapatkan petunjuk teknis yang komprehensif dan akan segera dilakukan koordinasi secara intens di akhir masa tanggap bencana ini sehingga pekerjaan ke depan menjadi terukur, terintegrasi dan benar benar bisa mengatasi bencana susulan yang mungkin akan terjadi.(Jadid)

209 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page