KETAPANG - analisapost.com | Desa Sengkuang Merabung terendam lagi, akibatnya puluhan rumah warga tenggelam, beberapa warga setempat mengungsi ke dataran tinggi dan mengungsi ke kerabat guna mendapatkan tempat yang jauh dari genangan air.
Dalam beberapa pekan ini banjir menjadi langganan Desa yang berbatasan langsung dengan Kalimantan Tengah (Kalteng) tepatnya Desa Sengkuang Merabung yang terletak di Kecamatan Manis Mata Kabupaten Ketapang Kalbar, tak hanya sekali dua kali, banjir per September-Oktober mencapai 5-6 kali dalam beberapa pekan, akibatnya aktivitas warga setempat menjadi terganggu.
Beberapa warga mengeluhkan bencana tersebut, akibatnya beberapa aktivitas warga terganggu secara khusus warga yang melewati jalan antara Desa Sengkuang Merabung ke Dusun Sentaman yang kini sudah tidak bisa dilewati pengendara baik roda dua maupun roda empat, sehingga warga berinisiatif untuk membuat rakit (pelampung yang dibuat dari drum bekas) yang menjadi sarana transportasi guna menunjang aktivitas warga setempat.
Tak hanya aktivitas warga yang terganggu, beberapa warga setempat sulit untuk mendapatkan air bersih dan juga makanan serta obat-obatan, mereka berharap Pemerintah Daerah memperhatikan warga yang terdampak banjir tetapi saat ini belum didapatkan oleh warga setempat.
Salah satu warga "Stevanus" yang merupakan warga yang terdampak akibat banjir mengeluhkan banjir yang kini merendam Dusun tempat tinggalnya "sudah beberapa pekan ini, Dusun kami mengalami banjir sehingga saya susah untuk beraktivitas, apalagi kami yang kerja di perusahaan kini tidak bekerja sehingga pendapatan hari-hari terputus ditambah setiap hari hujan terus, ungkap warga yang berusia 35 tahun tersebut Minggu(9/10/2022).
Kini intensitas curah hujan semakin tinggi, akibatnya genangan air di kecamatan Jelai Hulu semakin bertambah.
Akibat hal tersebut membuat masyarakat siaga darurat di beberapa Desa di Kecamatan Manis Mata, sehingga Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kabupaten Ketapang Siaga dan memperhatikan Desa Daerah perhuluan Manis Mata sesuai amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. (Dicky)
Comments