AS Buka Koridor untuk Misi Penyaluran Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
top of page

AS Buka Koridor untuk Misi Penyaluran Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

JAKARTA - analisapost.com | Diketahui pada hari Rabu (13/3/24), Menteri Luar Negeri Republik Siprus Dr. Constantinos Kombos menjadi tuan rumah pertemuan secara daring dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony J. Blinken untuk membahas memajukan perencanaan pembukaan koridor maritim dalam menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony J. Blinken
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony J. Blinken (Foto: Istimewa)

Pemerintah Amerika Serikat (AS), Republik Siprus Dr. Constantinos Kombos, Komisioner Uni Eropa untuk Manajemen Krisis Janez Lenarčič, Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron, Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan; Menteri Luar Negeri Qatar Mohammed bin Abdulaziz Al-Khulaifi, dan Koordinator Senior PBB untuk Kemanusiaan dan Rekonstruksi Gaza Sigrid Kaag, berencana untuk membuka koridor maritim guna mengirimkan bantuan kemanusiaan tambahan yang sangat dibutuhkan ke Gaza melalui laut.


Para menteri sepakat bahwa tidak ada pengganti untuk jalur darat melalui Mesir dan Yordania serta titik masuk dari Israel ke Gaza untuk pengiriman bantuan dalam skala besar. Mereka juga sepakat bahwa membuka pelabuhan Ashdod untuk bantuan kemanusiaan.


"Jika sudah terbentuk, koridor ini akan memungkinkan pendistribusian hingga dua juta bantuan makanan setiap hari serta obat-obatan, air bersih, dan pasokan bantuan kemanusiaan penting lainnya.  Jerman, Yunani, Italia, Belanda, dan Kanada juga mendukung upaya ini," terang Menteri Luar Negeri AS,Antony J. Blinken dikutip dari Kantor Juru Bicara Kementerian Luar negeri (Kemenlu) AS, Kamis (14/3/24)


Para menteri berkomitmen untuk melanjutkan keterlibatan mereka, dan mengirim pejabat senior ke Republik Siprus dalam minggu 18 Maret 2024 untuk mendiskusikan lebih mendalam mengenai aktivasi koridor lebih lanjut, termasuk upaya perencanaan militer AS untuk mendirikan dermaga sementara yang mampu menerima bantuan kemanusiaan dalam jumlah besar.


"Pejabat-pejabat senior juga akan melakukan konsultasi tentang kemungkinan membentuk dana bersama untuk mendukung koridor maritim, dan mengkoordinasikan kontribusi dalam bentuk barang dan keuangan yang berkelanjutan," tulis dalam keterangan resminya.


Menurut para menteri, koridor maritim ini harus menjadi bagian dalam meningkatkan aliran bantuan kemanusiaan melalui semua rute yang memungkinkan, termasuk perluasan jalur darat dan pengiriman udara yang berlanjut, bekerja sama erat dengan Koordinator Sigrid Kaag yang bertugas untuk memfasilitasi, mengkordinasikan, memantau, dan memverifikasi aliran bantuan ke Gaza berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2720.


Mereka juga menegaskan bahwa Israel perlu membuka jalur tambahan agar banyak bantuan dapat mencapai Gaza dan melonggarkan secara keseluruhan pembatasan bea cukai guna memfasilitasi peningkatan aliran bantuan kemanusiaan.


Blinken kembali menegaskan bahwa jalur tersebut menjadi pelengkap bukan sebagai pengganti, menimbang jalur darat masih menjadi cara paling penting karena bantuan dapat diberikan secara langsung kepada orang yang membutuhkan.


"Ini akan membantu menutup kesenjangan yang ada, dan ini merupakan bagian dari strategi kami untuk memastikan bahwa kami melakukan segala cara yang memungkinkan untuk meninggalkan bantuan bagi mereka yang membutuhkan melalui darat, laut dan udara," tutupnya.

218 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page