Atasi Masalah Sosial, Pemkab Serang Jalin Kerjasama dengan MUI

Foto : Aji

Banten, Analisa Post | Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah bersama ketua komisi PRK MUI Siti Ma'rifah Ma'ruf Amin adakan rapat untuk silaturahmi yang bertempat di Pendopo Bupati Serang Banten pada hari Rabu 23 Maret 2021.

Acara tersebut juga di hadiri Bunda PAUD provinsi Banten yang juga menjabat sebagai anggota DPR RI yaitu Ade Rosi Khoirunisa dan Kepala DKBP3A Tarkulnwasyit. Tema bahasan tersebut adalah Musyawarah untuk menangani masalah Sosial dan Ham yaitu tentang sering terjadinya pelecehan sexual terhadap wanita KDRT dan maraknya postingan postingan bugil di publik.

Untuk meminimalisasi hal buruk tersebut, Bupati Serang Ratu Tatu Chasana menghimbau kepada kaum wanita dimanapun, agar kiranya menghentikan kegiatan-kegiatan yang berbau sex.

Maraknya pelecehan sexual terhadap kaum wanita ini di akibatkan dari prilaku wanita itu sendiri mengumbar aurat di publik, menebar pesona pada setiap kaum pria hidung belang yang tidak bisa di sangkal lagi. “Rencana jahat para pria hidung belang pun di lancarkan. Disitulah banyak terjadi pemerkosaan, pembunuhan ditiap-tiap wilayah makin trus merajalela,” Ungkapnya

Foto :Aji

Hal ini juga di benarkan oleh ketua MUI Siti Ma’rifah Ma’ruf Amin. “Dimasa pandemi saat ini juga sering terjadi KDRT yang di lakukan kaum suami terhadap istrinya sendiri. Bisa saja hal ini di akibatkan macetnya perputaran ekonomi di Indonesia.

Angka perselingkuhan semakin meningkat. Maraknya perceraian di mana-mana dan inilah dampaknya yang terjadi di negeri kita.” Ujar siti.

Dalam pertemuan kali ini melibatkan beberapa tokoh penting negara. Tujuannya agar bisa bekerja sama menangani hal ini. Untuk mengurangi hal buruk tersebut yang terjadi di Indonesia, bukan hanya kami yang bertanggung jawab dalam hal ini.

Para TNI Polri dan abdi-abdi negara lainnya juga harus ikut berpartisipasi meminimalisasi hal tersebut, menutup tempat-tempat hiburan malam. Memperketat keamanan tiap pelosok. Menghukum berat para pelaku kejahatan baik pelecehan sexual atau kriminalitas lainnya agar para pelaku kejahatan ada efek jera.” Pungkasnya. (aji b.s)