ITS-ASU Perkuat Kolaborasi Semikonduktor Lewat Kompetisi Inovasi Mahasiswa
- analisapost

- 14 jam yang lalu
- 3 menit membaca
SURABAYA - analisapost.com | Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memperkuat perannya dalam mendorong inovasi industri hingga tingkat global. Salah satu langkah terbaru diwujudkan melalui kolaborasi dengan Arizona State University (ASU), Amerika Serikat, dalam mengembangkan industri semikonduktor lewat Semiconductor Venture Accelerator Competition yang digelar pada Selasa (25/11/25).

Wakil Rektor III bidang Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Teknologi Sistem Informasi ITS, Imam Baihaqi ST MSc PhD, menjelaskan bahwa semikonduktor merupakan material yang berada di antara konduktor dan isolator dan menjadi komponen penting dalam hampir seluruh perangkat elektronik modern.
"Dalam industri, semikonduktor diibaratkan sebagai otak perangkat modern. Karena itu, kami menginisiasi kompetisi ini untuk mewadahi mahasiswa menjadi lebih inovatif dan berjiwa entrepreneur,” ujarnya.
"Inovasi yang dibawa para finalis berangkat dari permasalahan nyata di industri dan mencoba memecahkannya melalui teknologi semikonduktor,” jelas Imam.
Imam menambahkan, kompetisi ini tidak hanya menilai gagasan, tetapi juga perencanaan bisnis yang menyertai inovasi tersebut. Dengan begitu, mahasiswa didorong tidak sekadar menciptakan solusi teknis, tetapi juga memahami bagaimana ide itu dapat dikembangkan menjadi peluang usaha.
"Kegiatan ini sekaligus mendukung misi ITS untuk melahirkan entrepreneur berbasis teknologi,” tegasnya.
Sejalan dengan Imam, Konsul Jenderal Amerika Serikat di Surabaya, Christopher R. Green, menyebut kegiatan ini sebagai bentuk kerja sama strategis antara dua negara. Menurutnya, inovasi mahasiswa tidak hanya menghadirkan solusi baru, tetapi juga memiliki dampak positif yang luas.
"Saya melihat kegiatan ini sebagai wujud kepedulian generasi muda terhadap permasalahan yang terjadi saat ini,” tuturnya.

Green juga memaparkan bahwa pemenang kompetisi menerima hadiah 500 dolar AS, namun nilai terbesar bukan terletak pada hadiah, melainkan pada pengalaman yang mereka dapatkan.
"Kompetisi ini bukan hanya final hari ini. Mereka sudah mengikuti kursus, mentoring, dan kolaborasi bersama Arizona State University sejak bulan lalu. Harapan kami, pengalaman ini membawa mereka lebih jauh, lebih percaya diri, dan berpikir lebih luas tentang kolaborasi teknologi, industri, dan pemerintah,” jelas Green kepada awak media AnalisaPost.
Kompetisi yang digelar di Departemen Teknik Elektro ITS ini mempertemukan delapan finalis terbaik yang terpilih dari 60 mahasiswa berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Masing-masing peserta mempresentasikan inovasi yang mereka ciptakan untuk menjawab tantangan di sektor industri semikonduktor.
Dari hasil penilaian dewan juri, gelar juara berhasil diraih oleh Riva Rizkiana Ramadhani, mahasiswa Departemen Teknik Fisika ITS. Ia mempresentasikan inovasi pendeteksi emisi bertajuk SusTech-ID, yang merespons isu global terkait peningkatan emisi dari waktu ke waktu.
"Alat ini saya kembangkan untuk mendeteksi berbagai jenis emisi, sehingga dapat membantu upaya penurunan emisi global,” ujar mahasiswa angkatan 2022 tersebut.

Selain kompetisi, acara ini juga diisi dengan sesi diskusi mengenai strategi kemitraan dan peran mitra bisnis dalam membangun ekosistem industri semikonduktor nasional yang berkelanjutan. Forum ini menjadi ruang berbagi wawasan antara akademisi dan praktisi tentang peluang pengembangan teknologi semikonduktor di Indonesia.
Kegiatan ini turut berkontribusi pada pencapaian beberapa Sustainable Development Goals (SDGs), terutama poin 9 tentang Industri, Inovasi, dan Infrastruktur poin 11 tentang Kota dan Komunitas Berkelanjutan; serta poin 17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. (Dna)
Dapatkan update berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari di analisapost.com




Komentar