Pameran "Srikandi Bertaut" Sambut Hari Kartini Dengan Ragam Karya

Foto : Div (Istri Bupati Sidoarjo menandatangani sebuah karya dibukanya pameran seni rupa)

Sidoarjo, Analisa Post | Pameran "Srikandi Bertaut" dipilih sebagai judul dalam pameran seni rupa yang diprakarsai oleh Sekar Delta Art Sidoarjo, tidak hanya sekedar sebagai perayaan hari Kartini semata. Sebanyak 50 karya seni visual dihadirkan oleh 25 perupa perempuan Sidoarjo lintas generasi, dan menghasilkan beragam variasi bentuk, medium, obyek, serta berbagai latar belakang ide. Sabtu (03/04/2021)

Pameran ini dibuka langsung oleh Ibu Hj. Sa’adah Ahmad Muhdlor Ali, S. Hum, istri Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali, S.IP sekaligus Ketua PKK Kab Sidoarjo. Pelaksanaan pameran ini didukung oleh banyak pihak, diantaranya Dewan Kesenian Sidoarjo, Rumah Budaya Sidoarjo, Bait Kata Library, Missy Indonesia, Jamu Iboe, Delta Art Forum, Sanggar Kreasi Bunda, serta seniman-seniman Sidoarjo.

Dalam kesempatan door stop Ibu Hj. Sa’adah Ahmad Muhdlor Ali, S. Hum memberikan pesan kepada seniman, ”Tetap berkreasi, berkarya jangan jadikan pandemi ini sebagai penghalang bagi kalian untuk memberikan inspirasi bagi kalian. Saya tidak menyangka bahwa seniman perempuan khususnya Sidoarjo bisa benar-benar menghasilkan karya yang luar biasa memiliki ciri khasnya tersendiri. Mereka benar-benar menuangkan jiwanya dalam menghasilkan karya-karya itu.” Ujarnya.

“Bentuk dukungan yang kami berikan, tentu nanti kedepan kita pasti mensinkronkan dengan program-program Bapak bagaimana kita akan masukan unsur-unsur seni itu seperti pada pameran Dekesda bagaimana seni itu bisa bernilai jual seperti itu.” Tegasnya.

Foto : Div (Foto bersama saat pemberian cindera mata kepada Hj.Sa'adah Ahmad Muhdlor Ali)

Ali Aspandi sebagai Ketua Dewan Kesenian Sidoarjo periode 2018 -2023 beliau juga sebagai praktisi hukum yang intens berkecimpung dalam dunia kesenian, khususnya seni rupa, perfilman dan batik. Berbicara peran pemerintah Kabupaten Sidoarjo terhadap pengembangan potensi kesenian mengatakan,“Saya apresiasi sekali judulnya “Srikandi Bertaut” sangat cocok karena selama ini kan perempuan-perempuan belum terintegrasi. Dengan adanya forum ini di komandani oleh Sekar Delta Art bisa bertaut, bersatu bisa menyatukan langkah untuk sama-sama berkreasi dalam pengembangan seni terutama seni rupa.”Ujarnya.

“Seperti masa RA Kartini orang yang di pingit itu, kita tidak bisa menghalang-halangi mereka untuk berkreasi. Jadi artinya di masa pandemi ini tidak boleh berhenti tapi tetap berkarya ini salah satu bukti.” Paparnya.

“Support terbesar atas nama dewan kesenian adalah kita kasih space atau ruang untuk stimulan biar berkembang. Jujur saja forum pameran kayak gini baru sekarang. Karena selama ini tempatnya kecil-kecil, dempel-dempel seperti di Café. Jadi forum resmi baru kali ini ada.” Jelasnya kepada salah satu awak media Analisa Post.

Foto : Div (Ketua Dewan Kesenian Sidoarjo memberikan kata sambutan)

Maria Novita, ketua Sekar Delta Art Sidoarjo menyampaikan,“Pameran ini diharapkan dapat diapresiasi serta menjadi langkah saling menguatkan dan memotivasi sesama manusia, khususnya perempuan untuk meneruskan perjuangan Kartini dalam emansipasi perempuan."

"Srikandi merupakan sosok tokoh pewayangan perempuan yang tangguh dan pemberani. Sedangkan makna dari kata "bertaut" sendiri yaitu saling bergandengan juga merapatkan sesuatu yang renggang dan atau terluka. Lagu kekinian karya Nadin Amizah dengan judul sama "bertaut" menceritakan sosok ibu sebagai perempuan kuat yang mengajarkan arti perjuangan dan kasih sayang terhadap anaknya." Paparnya kembali.

Sebagai ketua Pameran, Syska La Veggie menuturkan,“Srikandi Bertaut menjadi sebuah metafora perempuan kuat yang saling bersinergi dalam melawan ketidak adilan." Katanya

Pameran yang dimulai pada tanggal 03-10 April 2021 digelar di Galeri Dekesda. Jl. Erlangga No.67, Celep, Sidoarjo. Selain memamerkan beragam karya seni rupa, juga hadir bazar seni Kriya yang menjual berbagai hasil kreasi karya dari para perempuan Sekar Delta Art, mulai dari masker lukis, kain ecoprint, hingga keramik lukis. Disela-sela pembukaan pameran berlangsung, dihibur dengan tarian Remo tari khas tradisional kesenian Jawa Timur.(Dna)